Page 9 - Bentuk Aljabar_Hamida_1951500036_4B_Media dan Workshop-compressed_compressed_Neat
P. 9

2
                                                           = x  + 4x + 2x + 8
                                                              2
                                                           = x  + 6x + 8
                                     2.  (2a – 3)(a + 6)   = 2a(a + 6) – 3(a + 6)
                                                               2
                                                           = 2a  + 12a – 3a -18
                                                               2
                                                           = 2a  + 9a -18
                                   Pembagian
                                     Contohnya:

                                     1.  12a : 4a   =  12    = 3a
                                                      4                2 2
                                            2 2
                                     2.  48x y  + 16xy : 8xy      =  48      +16    
                                                                        8    
                                                                       2 2
                                                                  =  48        +  16    
                                                                     8       8    
                                                                  = 6xy + 2
                                                               2 3
                                           2 3
                                     3.  6a b  : 2ab       =  6     
                                                             2    
                                                             6      2     3
                                                           =   ×     ×
                                                                          
                                                                     2
                                                           = 3 x a x b
                                                                2
                                                           = 3ab

                    3. Perpangkatan

                      Perpangkatan pada bilangan  bulat berlaku pada perpangkatan pada bentuk aljabar. Pada
                      perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga
                      Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar
                      suku dua (a + b) , dengan n bilangan asli. Perhatikan uraian berikut.
                                       n
                              □ (a + b)  = a + b → koefisiennya 1  1
                                       1
                                       2
                              □ (a + b)  = (a + b)(a + b)
                                 2
                              = a  + ab + ab+ b
                                                2
                                 2
                              = a  + 2ab+ b  → koefisiennya 1  2  1
                                            2
                                                         2
                                       3
                              □ (a + b)  = (a + b)(a + b)
                              = (a + b)(a  + 2ab + b )
                                         2
                                                     2
                                 3
                                                             2
                                       2
                                                    2
                                                                  3
                                               2
                              = a  + 2a b + ab  + a b + 2ab  + b
                              = a  + 3a b + 3ab  + b  → koefisiennya 1  3  3  1
                                                2
                                                     3
                                 3
                                       2
                              dan seterusnya.
                      Adapun  pangkat  dari  a  (unsur  pertama)  pada  (a  +  b)   dimulai  dari  a   kemudian
                                                                              n
                                                                                              n
                      berkurang satu demi satu dan terakhir a  pada suku ke-n. Sebaliknya, pangkat dari b
                                                              1
                      (unsur kedua) dimulai dengan b  pada suku ke-2 lalu bertambah satu demi satu dan
                                                      1
                                n
                      terakhir b  pada suku ke-(n + 1).
                      Perhatikan pola koefisien yang terbentuk dari penjabaran bentuk aljabar (a + b)  di
                                                                                                      n
                      atas. Pola koefisien tersebut ditentukan menurut segitiga Pascal berikut.
               9 | B e n t u k   A l j a b a r
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14