Page 2 - Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal
P. 2
Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal, Salah Satu
Ragam Kekayaan Budaya Indonesia
K
ita semua pasti punya pengalaman tak terlupakan terkait negeri kita
tercinta Indonesia. Ada kebanggaan yang pernah kita rasakan sebagai
bagian dari Indonesia. Kebanggaan terhadap keindahan alam Indonesia,
kekayaan tradisi dan budaya, kecintaan terhadap masyarakat Indonesia, dan lain
sebagainya. Kita pun punya cara
tersendiri dalam mengartikan
kebanggaan terhadap tanah air ini.
Perkenalkan, kampungku yang
kecil dan sering mati listrik. Bukan
kampung terpencil, namun jalan di
sana sedikit berkelok dan berbukit.
Kabut dan cuaca dingin akan
menyambut siapa saja yang lewat
di jalan itu. Hati-hati juga ketika
Tanah kampung ibarat jejak sejarah musim hujan datang, karena tanah
yang menjadi saksi bahwa kita mudah bergerak dan sering terjadi
pernah lahir, tumbuh dan longsor. Meskipun begitu
berkembang di sana. Mau sejauh apa kampungku tetap dikenal asri
pun kaki melangkah, kaki ini tidak dengan keindahan alamnya yang
akan pernah lupa bahwa tanah yang mempesona dan budaya serta adat
paling nyaman untuk dipijak adalah istiadatnya yang masih lestari sampai
tanah kampung sendiri. Serusak apa sekarang. Bahkan salah satu tradisi di
pun jalan di kampung, sesusah apa sana sudah ditetapkan sebagai
pun sinyal di sana, tetaplah hati yang warisan budaya tak benda Indonesia
lebih tahu ke mana ia harus pulang. dari Jawa Tengah oleh kementerian
Aku selalu rindu dengan ramahnya pendidikan dan kebudayaan pada
orang kampung yang tidak pernah tahun 2016. Yaitu ruwatan rambut
lelah menebar senyum kepada siapa gimbal. Di mana tradisi itu kini digelar
pun. Rindu juga dengan wanginya setiap tahun sebagai upaya
bunga pohon kopi yang mekar saat melestarikan budaya leluhur agar tak
cuaca dingin. Apalagi suara jangkrik terlupakan oleh majunya
yang menambah syahdunya malam perkembangan teknologi saat ini.
ketika bulan sedang penuh-
penuhnya.
Ruwatan rambut gimbal adalah membersihkan dan membebaskan
upacara pemotongan rambut pada anak-anak yang berambut gimbal
anak-anak yang berambut gimbal dari kesialan, kesedihan, ketidak
yang dilakukan oleh masyarakat di beruntungan, dan malapetaka.
Dataran Tinggi Dieng yang biasanya
diadakan pada tanggal satu suro Banyak orang percaya bahwa anak-
menurut kalender jawa. Konon anak berambut gimbal bukanlah
katanya, upacara ini bertujuan untuk anak biasa seperti pada umumnya.

