Page 14 - Sinar Tani Edisi 4088
P. 14
14 Edisi 28 Mei - 3 Juni 2025 | No. 4088 Tahun LV
Ingin Hasilkan
Melon Berkualitas?
Meski pasar melon menjanjikan, tapi untuk budidaya
melon tak bisa sekadar untunguntungan. Agar
produksi melon lebih seragam, manis, dan tahan
simpan, pemerintah telah membuat SNI (Standar
Nasional Indonesia).
ejak 2013, Indonesia Hama dan penyakit pun jadi musuh
sudah mempunyai bersama.
standar nasional untuk Standar ini juga menyoroti suhu
buah melon, yakni SNI ekstrim. Jika buah sempat terpapar
7783:2013. Standar ini suhu yang terlalu tinggi atau terlalu curah hujan 2000–3000 mm per secara berkala mulai HST ke7
Sberlaku bagi buah melon rendah, kualitasnya bisa menurun. tahun, paling penting, tanaman dengan interval 7–15 hari.
dari keluarga cucurbitaceae yang Aroma dan rasa pun harus murni melon membutuhkan sinar matahari Pemangkasan tunas dan seleksi
dikonsumsi secara segar. Jadi, bukan tidak boleh ada bau asing, apalagi yang cukup lama, sekitar 10 hingga 12 buah merupakan perlakuan khusus
hanya sekadar manis di lidah, melon rasa yang aneh karena kontaminasi. jam per hari. yang tidak boleh dilewatkan. Tunas
juga harus memenuhi sejumlah Soal panen pun ada aturannya. Untuk penyemaian, lahan yang dipangkas meliputi tunas 1–8
syarat agar bisa disebut layak edar. Melon harus dipetik pada umur tempat polybag disusun sebaiknya agar pertumbuhan lebih fokus pada
Dari kebun sampai ke tangan yang tepat, sesuai dengan varietas ditinggikan sekitar 30–40 cm pembentukan buah. Sementara
konsumen, ada jejak kualitas yang dan kondisi lokasi tanam. Tidak bisa dari permukaan tanah agar tidak seleksi buah dilakukan dengan
dikawal dengan ketat. sembarang petik. Ini penting, karena tergenang air, terutama di musim menyisakan 2–3 buah terbaik per
SNI ini mengatur tentang umur panen berpengaruh langsung hujan. Bedengan disarankan tanaman untuk hasil maksimal.
klasifikasi mutu melon yang dibagi terhadap tingkat kemanisan dan berukuran 4–6 meter panjang dan Dalam hal pengairan, melon
menjadi tiga kelas yakni, Super, kualitas buah. Minimal, kadar 100–110 cm lebar, dilengkapi sekat memerlukan penyiraman rutin,
Kelas 1, dan Kelas 2. Masingmasing padatan terlarut di daging buah bambu agar bibit berdiri tegak. terutama di musim kemarau. Sistem
kelas punya parameter penilaian harus mencapai 10%. Artinya, rasa Bibit yang telah berkecambah irigasi tetes sangat dianjurkan
sendiri, tapi semuanya tetap harus manisnya bukan dari rekayasa, tapi kemudian dipindah ke polybag dan karena efisien dan menjaga
memenuhi kriteria dasar yang ketat. murni dari hasil budidaya yang baik. dibiarkan tumbuh selama sekitar 9–11 kelembaban optimal. Sementara itu,
Melon harus utuh, kompak, hari sebelum ditanam di lahan tetap. pengendalian hama dan penyakit
segar, dan tentu saja sesuai dengan Cara Budidaya Penanaman sebaiknya dilakukan di wajib dilakukan secara rutin dengan
karakteristik varietasnya baik dari Meski SNI 1183:2013 hanya musim kemarau dengan jarak tanam metode mekanis, biologis, atau
segi bentuk, warna, maupun rasa. mengatur mutu buah melon segar 70x50 cm atau 70x60 cm. Lubang kimiawi, tergantung kondisi.
Bayangkan saja, bahkan kelembaban dan tidak mencakup teknis budidaya, tanam dibuat sedalam 7–9 cm, dan Hama yang umum menyerang
di permukaan kulit buah pun Balai Besar Pelatihan Pertanian ajir segitiga dipasang bersamaan tanaman melon diantaranya,
diperhatikan. Kalau ada embun yang (BBPP) Lembang membagikan untuk menopang pertumbuhan lalat buah, ulat daun, aphids,
muncul setelah dipindahkan dari langkahlangkah praktis yang bisa tanaman. thrips, tungau, dan otengoteng.
ruang dingin, masih ditoleransi. Tapi diterapkan oleh petani pemula Tanah yang digunakan harus Penggunaan insektisida dan
kalau kelembaban muncul karena dalam membudidayakan melon diolah ulang setiap kali pergantian akarisida direkomendasikan
sebab lain yang tak wajar? Tidak secara optimal. tanaman, dibalik dan dibersihkan untuk mengendalikan serangan.
lolos. Proses budidaya yang baik dari gulma, lalu diberi pupuk dasar Sedangkan penyakit seperti layu
Tak cukup di situ. Melon juga wajib dimulai dari pemilihan lahan yang yang kaya unsur makro seperti NPK. bakteri, phytophthora, embun
bebas dari kerusakan, baik secara sesuai. Melon memerlukan tanah Pemupukan susulan juga penting tepung, busuk daun, dan virus dapat
fisiologis maupun mekanis. Tak subur, gembur, serta berdrainase dan dilakukan bertahap: larutan urea diatasi dengan fungisida sesuai dosis.
boleh ada bekas gigitan serangga, baik. Ketinggian lahan ideal berkisar pada hari ke5 setelah tanam (HST), Pemanenan dapat dilakukan
bercak busuk, atau goresan yang antara 300 hingga 1000 meter di ZA dan NPK pada HST ke17 dan pada umur 6570 HST, bergantung
bisa mempercepat pembusukan. atas permukaan laut (mdpl) dengan ke50, serta pupuk daun diberikan pada varietas dan kondisi lapangan.
Tanda buah matang biasanya
ditandai dengan aroma harum dan
warna khas sesuai varietasnya. Proses
pemanenan dilakukan dengan
memotong tangkai buah sekitar 3
cm dari pangkal menggunakan pisau
tajam atau gunting pangkas.
Buah melon yang telah dipanen
tidak hanya dapat dikonsumsi
segar, tapi juga diolah menjadi
produk bernilai tambah seperti jus,
selai, hingga camilan sehat. Hal ini
menjadi peluang baru bagi petani
untuk mengembangkan diversifikasi
usaha.
Dengan mengikuti langkah
langkah budidaya yang telah
disarankan oleh BBPP Lembang,
petani pemula diharapkan mampu
menghasilkan buah melon
berkualitas tinggi yang layak masuk
pasar modern, sekaligus mendukung
pemenuhan standar mutu SNI
1183:2013 dari hulu ke hilir. Gsh/Yul