Page 98 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 98

2)  Sukra Kliwon disebut  Sugihan Bali  memohon  pembersihan  lahir  dan  batin
                      ke  hadapan  Ida  Sang Hyang Widi Wasa  dengan  cara  mengheningkan  pikiran,
                      memohon air suci peruwatan dan pembersihan.
                   h.  Dunggulan
                   1)  Redite (Minggu) pahing Dunggulan disebut Penyékéban. Pada hari ini diharapkan
                      umat mengekang batin (mengendalikan diri) agar selalu dalam keadaaan hening
                      dan suci sehingga tak dapat dikuasai oleh Sang Kala Tiga.
                   2)  Soma (Senin) Pon Dunggulan disebut Penyajan,  umat diharapkan  secara
                      bersungguh-sungguh, benar-benar sujud dan berbakti kepada Tuhan, agar terhindar
                      dari kekuatan negatif Sang Hyang Kala Tiga yang pada saat itu berwujud Bhuta
                      Dunggulan
                   3)  Anggara (Selasa) Wage Dunggulan disebut Panampahan, diyakini pada hari ini
                      Sang Hyang Kala tiga turun ke dunia dalam wujud Bhuta Amengkurat, sehingga
                      umat diharapkan melakukan pengendalian diri serta mempersembahkan upacara
                      Bhuta Yajña.
                   4)  Buddha (Rabu) Kliwon Dunggulan dinamakan Galungan yang bermakna bangkitnya
                      kesadaran, titik pemusatan  batin yang  terang benderang,  melenyapkan segala
                      bentuk kegalauan batin. Sekaligus peringatan atas terciptanya alam semesta beserta
                      isinya serta kemenangan Dharma melawan Adharma. Persembahan ditujukan ke
                      hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan segala manifestasi-Nya. Pada hari ini
                      setiap  rumah  memasang penjor yang  merupakan titah  Bhatara  Mahadewa  yang
                      berkedudukan di Gunung Agung sebagai lambang kemakmuran. Setelah upacara
                      dilaksanakan pada pagi hari, lengkap dengan sarana persembahan lainnya, sesajen
                      tetap  dibiarkan  berada  di  tempat  pemujaan  selama  satu  malam.  Esok  paginya,
                      semua umat patut  menyucikan diri lahir dan  batin pada  saat matahari  terbit,
                      mempersembahkan wewangian dan mehon air suci, serta menyuguhkan segehan
                      di halaman rumah. Setelah selesai barulah sesajen-sesajen yang dipersembahkan
                      kemarin itu dapat diambil dan kemudian di-ayab oleh sanak keluarga.
                   i.  Kuningan
                   1)  Redite Wage Kuningan disebut dengan  Pemaridan Guru atau  Ulihan. Pada saat ini
                      persembahan atas kembalinya para dewata ke kahyangan atau surga serta meninggalkan
                      anugerah kehidupan (amérta) serta umur panjang  kepada setiap makhluk.
                   2)  Soma Kliwon Kuningan disebut Pemacekan Agung, mempersembahkan segehan
                      agung kepada semua Bhūtakala
                   3)  Buddha Pahing Kuningan merupakan beryoganya Bhatara Visnu dan memberikan
                      anugerah  berupa kesenangan,  keagungan,  keluwesan, daya tarik,  memenuhi
                      harapan, dan rasa simpatik kepada umat manusia (asung wilasa).
                   4)  Sukra  Wage  Kuningan  disebut  Penampahan  Kuningan  umat  diharapkan
                      mengendalikan batin dan pikiran agar tetap jernih dan suci (pégéngén poh nirmala
                      suksma)







                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   91
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103