Page 102 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 102
Posisi Sasih Dewa Pitra Manusa Bhuta Wiwaha Kisaran
Matahari Yajña Yajña Yajña Yajña Yajña Bulan Masehi
Selatan 7 Ayu Ayu Ayu X Ayu 22 Desember
8 X X X Ayu X 23 Januari
9 X X X Ayu X 20 Pebruhari
Tengah 10 Ayu Ayu Ayu X Ayu 21 Maret
11 X X X X X 21 April
12 X X X X X 21 Mei
Agama Hindu mempergunakan panduan sasih antara sasih Candra dengan Sasih
Surya sehingga ada perhitungan “pengrapetang sasih”. Hal ini dilakukan karena
disadari betul bahwa bulan dan matahari mempunyai pengaruh besar terhadap bumi
dan isinya. Selain penentuan Padewasan, hari suci agama Hindu, yang berdasarkan
sasih adalah:
1) Pada hari Purnama beryoga Sang Hynag Candra (wulan), Pada hari Tilem beryoga
Sang Hynag Surya. Jadi pada hari Purnama-Tilem adalah hari penyucian Sang
Hyang Rwa Bhineda, yaitu Sang Hyang Surya dan Sang Hyang Candra. Pada waktu
Candra Graha (gerhana bulan) pujalah beliau dengan Candrastawa (Somastawa).
Pada waktu Sūrya graham (gerhana matahari) pujalah beliau dengan Sūryacakra
Bhuanasthawa.
2) Sasih Kapat
Purnama Kapat merupakan beryoganya Bhatara Parameswara, beliau Sang hynag
Purusangkara diiringi oleh Para Dewa, Widyadara-Widyadari dan para Rsigna.
Selanjutnya pada Tilem dapat dilakukan penyucian batin, persembahan kepada
Widyadara-widyadari.
3) Sasih Kepitu
Purwaning Tilem Kepitu disebut hari Sivaratri, yaitu beryoganya Bhatara Siva
dalam rangka melebur kotoran alam semesta termasuk dosa manusia. Pada hari ini
umat Hindu melakukan Bratha Sivaratri, yaitu Mona, Upawasa, dan Jagra.
4) Sasih Kesanga
Tilem Kesanga adalah hari pesucian para dewata, dilakukan Bhuta Yajna, yaitu
tawur agung kesanga sebagai tutup tahun Saka.
5) Sasih Kedasa
Penanggal 1 (bulan terang pertama) sasih Kedasa disebut hari Suci Nyepi, yaitu
tahun baru Saka. Pada saat ini turunlah Sang Hyang Darma.
Purnama Kedasa beryoganya Sang Hyang Surya Amertha pada Sad Khayangan Wisesa.
6) Sasih Sada
Pada Purnama Sadha, patutlah umat Hindu memuja Bhatara Kawitan di Sanggah
Kemulan.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 95

