Page 107 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 107

a. Sasih yang baik untuk melakukan Dewa Yajña: Kapat, kelima, kedasa.
                 b. Amerta Bhuana  : Dewasa Ayu untuk Dewa Yadnya, Pemujaan Tuhan Yang Maha
                                   Esa  serta leluhur untuk mendapat kesejahteraan.
                 c. Amerta Dewa   : Hari baik melaksanakan  dharma, Panca  Yajña:,  khususnya
                                   Dewa Yajña: juga hari yang baik digunakan untuk membangun
                                   khayangan/tempat-tempat suci
                 d. Amerta Masa   : Hari  yang baik  untuk  melakukan  Panca Yajña  dalam  rangka

                                   memohon kesejahteraan
                 e. Ayu Nulus     : Hari yang baik untuk melaksanakan Yajña, pekerjaan, usaha dan
                                   kegiatan yang berlandaskan dharma
                 f.  Dauh Ayu     : hari yang baik untuk melaksanakan Panca Yajña
                 g.Dewa ngelayang : dewasa yang baik memuja Ida Sang Hyang Widi, membangun
                                   kahyangan, pura, maupun sanggah
                 h. Dewa Werdi    : hari baik untuk melaksanakan Panca Yajña, khusunya Dewa Yajña.

                 2.  Melakukan Upacara Bhuta Yajña
                   Upacara Bhuta Yajña yang dilakukan oleh umat Hindu pada hari-hari suci  yang
                 telah ditentukan berdasarakan wewaran, wuku, sasih, penanggal panglong termasuk
                 pada saat piodalan di pura-pura, mrajan atau tempat suci lainnya. Selain itu dilakukan
                 pula nangun (membangun/memulai) Bhuta Yajña di luar ketetapan tersebut.  Dewasa
                 yang baik untuk melakukan upacara Bhuta Yajña sebagai berikut:
                 a.  Sasih baik untuk Bhuta Yadnya: keenem dan kesanga.
                 b.  Dewa Mentas: Hari yang cocok untuk melaksanakan Bhuta Yajna dan upacara
                   penyucian diri dalam rangka pendidikan.


                 3.  Melakukan Upacara Pitra Yajña
                   Untuk upacara Pitra Yajña  terkait dengan keputusan Kesatuan Seminar Kesatuan
                 Tafsir terhadap  Aspek-aspek  Agama Hindu I s/d XV, terkait dengan Jenis-jenis
                 Padewasan untuk upacara Pitra Yajña (atiwa-tiwa) dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
                 a.  Padewasan  yang sifatnya  amat  segera  atau  dadakan,  atiwa-atiwa  segera  bisa
                   dilakukan dengan mengacu pada wariga, dewasa, dan kekeran (aturan) desa.
                   Adapun larangan atiwa-tiwa adalah Pasah, Anggara Kasih, Buddha Wage, Buddha
                   Kliwon, Tumpek, Purwani Purnama, dan Tilem.
                 b.  Pedewasan  serahina  (sehari-hari)  adalah  bila  pelaksanaan atiwa-tiwa  tersebut
                   dilaksanakan lebih dari tujuh hari dan memperhatikan padewasan serahina yang
                   perhitungannya berdasarkan wewaran, wuku, dan dauh.
                 c.  Padewasan berjangka (berkala), adalah pelaksanaan  atiwa-tiwa  berdasarkan
                   jangka waktu tertentu  (berkala) yang perhitungannya  berdasarkan wewaran,
                   wuku, tanggal, panglong, sasih, dan dauh, dan disertai dengan sasih yang baik
                   yaitu Kasa, Karo, Ketiga.
                   Selain  itu  di bawah ini  disebutkan  beberapa  contoh  waktu yang baik  untuk
                 melalukan pemujaan kepada leluhur  atau Pitra Yajña yaitu:



                 100  | Kelas X SMA/SMK
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112