Page 108 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 108

1). Sasih yang baik untuk memukur (atmawedana) : kedasa
                      2). Sasih yang baik untuk Pitra Yajña : kasa, karo, ketiga
                      3).  Amerta Akasa: Hari baik untuk pemujaan kepada leluhur guna memperoleh
                         pengetahuan serta berwawasan yang lebih luas.
                      4). Sedana Tiba : Dewasa Ayu mengadakan upacara terhadap leluhur di sanggah/mrajan.
                   Yang Harus dihindari:
                      Kala  Gotongan  adalah  hari  yang  pantang  untuk  mengubur,  kremasi,  ngaben
                      (atiwa-tiwa) karena berakibat kematian berturut-turut. Tapi hari ini baik untuk
                      pekerjaan dengan cara memikul atau bergotong royong.
                      Was Penganten : pantang untuk mengubur ataupun kremasi, karena dapat berakibat
                      banyak orang sakit atau meninggal.

                   4.  Upacara Manusa Yajña
                      Jenis dari pelaksanaan upacara Manusa Yajña sangat banyak, yaitu mulai dari janin
                   berada dalam kandungan hingga meninggal. Saat bayi lahir sesungguhnya ia telah
                   mencari hari yang baik bagi kelahirannya. Pada tahap selanjutnya dilakukan rangkaian
                   upacara hingga meningkat dewasa melalui upacara Rajasewala atau Rajasinga. Pada
                   tahap selanjutnya setelah masa Brahmacari dilanjutkan masa Grhastha Asrama yaitu
                   masa berumah tangga. Memasuki masa berumah tangga didahului dengan proses
                   upacara  sarira  samskara berupa upacara  Pawiwahan. Penentuan hari yang baik
                   dalam upacara wiwaha sangat diharapkan, karena hal ini akan memberikan pengaruh
                   terhadap eksistensi rumah tangga. Sebelum terjadinya proses pewiwahan (perkawinan)
                   dan dikukuhkan dengan melaksanakan upacara perkawinan dalam memilih pasangan
                   hidup didasarkan atas bibit, bebet, dan bobot. Dalam penentuan pilihan ini ada
                   pertimbangan-pertimbangan yang digunakan untuk menentukan dasar pilihan, salah
                   satunya didasarkan atas primbon perjodohan.  Hal ini diyakini memberikan pengaruh
                   terhadap perkawinan. Ada beberapa primbon perjodohan sebagai rambu-rambu dalam
                   memilih pasangan hidup yang didasarkan dasar wewarigan.
                   a.  Perjodohan Berdasarkan Sapta Wara Kelahiran lanang (laki-laki) wadon (perempuan)
                      Minggu-Minggu berakibat  sering sakit-sakitan
                      Senin-Senin     berakibat  buruk
                      Selasa-Selasa   berakibat  buruk
                      Rabu-Rabu       berakibat  buruk
                      Kamis-Kamis     berakibat  yuana (awet), senang
                      Jumat-Jumat     berakibat  melarat
                      Sabtu-Sabtu     berakibat  yuana, senang
                      Minggu-Senin   berakibat  banyak penyakit
                      Minggu - Selasa  berakibat  melarat
                      Minggu- Rabu   berakibat  yuana, senang
                      Minggu-Kamis   berakibat  konflik
                      Minggu-Jumat   berakibat  yuana, senang
                      Minggu-Sabtu   berakibat  melarat



                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   101
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113