Page 7 - ary obesitas
P. 7

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013


               Tabel  2.  Hubungan    Konsumsi  Fast  Food      anak-anak lebih  senang  mengkonsumsi  fast
               Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak               food modern yang  dapat dikategorikan junk
               Ener  obesita  Tidak   P   O    CI 95%           food,  karena  lebih  banyak  mengandung
               gi    s       obesita      R                     energi dan sedikit serat (Zulfa, 2011)
               fast          s                                      Banyaknya  anak  yang  ,mengalami
               food   n   %   N  %             Low   Upp
                                               er    er         kegemukan secara klinis dan lokasi sekolah
               >rat  4                                          yang  dekat  dengan  pusat  perbelanjaan  dan
               a     6   67,  3  47,                            restoran-restoran  khususnya  restoran  fast
               rata      6   2   1    0,0  2,3  1,17  4,72      food. Selain itu adanya menu jajanan berupa
               ≤                      2   5    2     0          fast  food  di  kantin  sekolah  serta  pengaruh
               rata  2   32,  3  52,
               -     2   4   6   9                              negatif  yang muncul  akibat  mengkonsumsi
               rata                                             fast food secara berlebihan
               Sumber: Data Primer, 2013                            Hasil    analisis   antara   hubungan
                                                                konsumsi fast food dengan kejadian obesitas
                   Berdasarkan  tabel  5.9    mengenai          pada  anak  terlihat  bahwa  responden  yang
               hubungan  konsumsi  fast  food  dengan           mengkonsumsi  energi  fast  food>  rata-rata
               kejadian  obesitas  pada  anak  terlihat bahwa   dan  mengalami  obesitas  berjumlah  46
               responden  yang  mengkonsumsi  energi  fast      responden  (33,8%)  dan  tidak  mengalami
               food>  rata-rata    (280,444)  dan  mengalami    obesitas  berjumlah  32  responden  (23,5%)
               obesitas  berjumlah  46  responden  (33,8%)      sedangkan  responden  yang  mengkonsumsi
               dan tidak mengalami obesitas berjumlah 32        energi  fast  food  ≤  rata-rata  dan  mengalam
               responden  (23,5%)  sedangkan  responden         obesitas  berjumlah  22  responden  (16,5%)
               yang mengkonsumsi energi fast food ≤ rata-       dan tidak mengalami obesitas berjumlah 36
               rata  dan  mengalam  obesitas  berjumlah  22     responden  (26,5%)  kemudian  dilakukan
                                                                                2
               responden  (16,5%)  dan  tidak  mengalami        ujiChi Square (X ) pada tingkat kepercayaan
               obesitas berjumlah 36 responden (26,5%)          95% menunjukkan nilai p=0,024. Nilai p ini
                                           2
                   Hasil  uji  Chi Square (X )  pada tingkat    lebih  kecil  dari  nilai  α  =  0,05,  hal  ini
               kepercayaan    95%    menunjukkan     nilai      menunjukkan  bahwa  terdapat  hubungan
               p=0,024. Nilai p ini lebih kecil dari nilai α =   antara konsumsi fast food dengan  terjadinya
               0,05,   menunjukkan      bahwa    terdapat       obesitas pada anak SD di Kota Manado
               hubungan antara konsumsi fast food dengan            Hal  ini  sejalan  dengan  pendapat
               terjadinya  obesitas.                            Agustridani  (2007)  yang  menyatakan  fast
                   Kegemukan      saat   anak-anak   bisa       foodmerupakan  makanan  siap  saji  yang
               disebabkan    akibat    makan     melebihi       mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan
               kebutuhan, kurang aktivitas fisik, dan karena    rendah serat.Konsumsi yang tinggi terhadap
                                                                fast  food  (makanan  sip  saji)  dapat
               pengaruh  iklan  makanan  yang  berlebihan.
               Gaya    hidup   masa    kini   juga   bisa       menyebabkan  terjadinya  gizilebih  atau
               menyebabkan  kegemukan  yaitu  adanya            kegemukan karena kandungan dari fast food
               kecenderungan  suka  mengkonsumsi  makan         tersebut. (Zulfa, 2011)
               cepat  saji  atau  fast  food  modern  seperti       Pendapat  lain  yang  dikemukakan  oleh
               burger, pizza,  frenc  fries  dan  lainnya  yang   Khosman (2004) Fast food adalah makanan
               mengandung lemak dan kalori tinggi namun         bergizi  tinggi  yang  dapat  menyebabkan
               kurang serat, vitamin dan mineral.               kegemukan  atau  obesitas  terhadap  anak-
                   Penelitian      Harimurti       (2008)       anak yang mengkonsumsi makanan siap saji
               menyebutkan  bahwa  peningkatan  jumlah          atau  fast  food  selain  itu  fast  food  dapat
               Obesitas  pada  anak  anak  saat  ini  karena    menyebabkan        penyakit       jantung,

                                                            6
   2   3   4   5   6   7   8