Page 8 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 8
“Sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban
setiap pemimpin atas yang dipimpinnya; apakah ia menjaga
atau menyia-nyiakannya, hingga seorang laki-laki pun akan
ditanya tentang keluarganya.” (HR. An-Nasai dalam Sunan
al-Kubra no. 9174 dan dishahihkan oleh al-Albani)
3. Islam telah menjamin hak-hak anak bahkan sejak
sebelum kelahirannya.
Dimulai dari anjuran untuk memilih ibu yang shalihah,
kemudian perhatian terhadap kondisi janin selama masa
kehamilan, menjaga haknya untuk hidup dengan
mengharamkan aborsi, memberikan keringanan bagi ibu
hamil untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan, mewajibkan
diyat (denda) bagi siapa pun yang membunuhnya saat masih
janin, serta tidak menegakkan hukuman had kepada ibunya
yang berzina hingga ia melahirkan dan menyapih anaknya.
Setelah kelahirannya, Islam menganjurkan untuk
menyambutnya dengan kabar gembira dan penuh suka cita,
mengumandangkan adzan di telinganya, menyunnahkan
tahnik (mengunyahkan kurma dan memasukkannya ke mulut
bayi), memberinya hak untuk dinasabkan kepada ayahnya,
memilihkan nama yang baik, menyembelih aqiqah untuknya,
mencukur rambut kepalanya lalu bersedekah seberat
timbangan rambutnya, melakukan khitan, menyempurnakan
masa penyusuan, memberikan hak asuh, menafkahinya,
berlaku adil antara dirinya dan saudara-saudaranya, serta
memperhatikan kesehatan fisik dan jiwanya.
Juga menjamin haknya dalam hal warisan, wasiat, hibah,
wakaf, dan lain sebagainya.
4

