Page 11 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 11
ُ كيَ لعُكرابوُكَ لُللهاُكراب
َ
َ
َ ح َ
َ ُ
َ َ
َ ََ
“Semoga Allah memberkahimu dan melimpahkan
keberkahan atasmu,” atau:
ار يخُللهاُكازج
َ
ًحَ ُ
ََ
“Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan,”
atau:
ِ
ُ وَ ل ثمُكقزرو
ح َ ََ
ُ
ََ
“Semoga engkau juga dikaruniai yang serupa,”
Dan ungkapan lainnya, dalam hal ini, ruang ungkapan cukup
luas.
6. Disunnahkan juga untuk mengumandangkan adzan di
telinga kanan bayi saat kelahirannya, dengan lafaz
adzan seperti dalam shalat, agar yang pertama kali
didengar oleh telinganya di dunia adalah nama Allah,
pujian kepada-Nya, dan pengagungan terhadap-Nya,
serta untuk mengusir setan darinya.
Dari Abu Rafi’ radhiyallahu „anhu, ia berkata:
ِ
ِ
َّ
ِ
َّ
ُِ نسح لْاُنذُأُفُِنَّ ذَأُملسوُويَ لعُوللاُلصُللهاُ َ ل ُ وسرُتيَأر
ُ
َ
َ َ َ ح َ ُ
َ َ
َ
ُ َ ُ ح َ
َ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ ُ ة َ لَصلابُةمطافُوتدَ لوُينح - ُ ُيلعُِ نب
َّ
ُ
ّٔ َ ح
َ حَ َ
ُ َ
َ
"Aku melihat Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
mengumandangkan adzan di telinga Al-Hasan bin „Ali
ketika Fathimah melahirkannya."
7

