Page 15 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 15
11. Aqiqah adalah hewan sembelihan yang disembelih untuk
bayi setelah kelahirannya. Ia merupakan sunnah
muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) yang
dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas
karunia bayi, sebagai ibadah mendekatkan diri kepada Allah
atas nama bayi, sebagai tebusan (fidyah) untuk si bayi, serta
harapan agar bayi tersebut senantiasa sehat dan terlindung
dari bahaya.
Aqiqah juga bentuk kebaikan sosial kepada fakir miskin dan
orang-orang yang membutuhkan.
12. Tidak mengapa berutang (meminjam uang) untuk
keperluan aqiqah jika memang tidak mampu, dengan
niat menghidupkan sunnah.
Imam Ahmad rahimahullah berkata:
ِ
ِ
ِ
ُفلٌُِنَأُتوجرُ؛ضرق تسافُ،قع يُامُهدنعُنُ كيُ اذإ ُ َ لَ َ ِ
َ حُ ح
حَ َ
َ
ُ حَ َ َ
َ ح
حَ َ ُ
ح َ ح
ِ
َّ
ً ُ ةَّ نسُايحَأُ؛ويَ لعُوللا
ُ َح
ح َ ُ
"Jika seseorang tidak memiliki biaya untuk aqiqah, hendak-
nya ia berutang. Aku berharap Allah akan menggantinya,
karena ia telah menghidupkan sunnah." (Lihat: Al-Mughni
Ibnu Qudamah Juz 9 hal. 460 dan Tuhfatul Maudud karya
Ibnul Qayyim hal. 79)
13. Syarat hewan aqiqah sama seperti syarat hewan kurban,
yaitu:
Harus dari jenis binatang ternak: unta, sapi, atau
kambing/domba.
11

