Page 60 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 60
Namun, kebencian Quraisy terhadap Utsman semakin menjadi-
jadi setelah pernikahannya dengan Ruqayyah. Mereka
mengetahui betapa cintanya Utsman kepada Rasulullah dan
betapa besar pula cinta Rasulullah kepada Utsman. Maka
Quraisy semakin keras dalam menyakiti dan istrinya. Quraisy
memerangi dalam hal perdagangannya, hingga kehidupan di
Mekkah terasa sangat sempit bagi Utsman dan Ruqayyah.
Akhirnya, Utsman hijrah ke Habasyah (Ethiopia) bersama
istrinya, Ruqayyah.
Ketika Nabi shallallahu „alaihi wa sallam melihat Utsman dan
Ruqayyah yang berhijrah, beliau bersabda:
ِ
ولىَ
ِِ ح ِ أب رجاى ح َ نم ُ لوَ َ لْ نامثع ِ َّ نإ ،ةي قرو نامثع ُ للها بحص »
َّ
َََّ
َ حُ
َ حُ
َ َ
ََ َ
َ
َ
َُ
ٍ
« طوُ ِ ْٕ َ ِ بن للها ل دع ب
َ حَ
"Semoga Allah menyertai Utsman dan Ruqayyah. Sesungguh-
nya Utsman adalah orang pertama yang berhijrah bersama
keluarganya setelah Nabi Allah Luth."
Namun, kerinduan Ruqayyah kepada Mekkah membuat
Utsman segera kembali dari Habasyah. Ketika mereka tiba,
mereka mendapati Ummul Mukminin Khadijah telah wafat.
Ruqayyah sangat bersedih atas kepergian ibunya, dan Utsman
pun turut merasakan duka mendalam atas wafatnya Khadijah.
Allah kemudian menggantikan kesedihan mereka dengan
karunia berupa seorang anak kecil yang diberi nama oleh
Rasulullah: "Abdullah."
Setelah itu, Utsman berhijrah ke Madinah bersama kaum
Muslimin lainnya. Ketika panggilan jihad berkumandang,
"Wahai kuda-kuda Allah, majulah!" Utsman berada di sisi
49

