Page 64 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 64

harga dua belas ribu dirham. Jumlah ini setara dengan modal
            lima pedagang besar pada masa itu.

            Utsman  pun  setuju,  dan  ia  membayar  uang  tersebut  dengan
            syarat  kepemilikan  bergantian:  satu  hari  untuk  Utsman,  dan
            satu hari untuk Yahudi tersebut.


            Pada  hari  milik  Utsman  (hari  ketika  sumur  Rumah  menjadi
            haknya),  kaum  Muslimin  mengambil  air  sebanyak-banyaknya
            dan menyimpannya  untuk kebutuhan hari berikutnya. Melihat
            hal ini, si Yahudi sadar bahwa ia tidak dapat lagi menjual air,
            sehingga  ia  datang  kepada  Utsman  dan  menjual  sisa
            kepemilikan sumur tersebut seharga delapan ribu dirham.

            Suatu hari, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam berseru:
                                                      ِ
                    «    ِ   ةَّ نلْا  ِ     ف   ح    تي ب  ُ حَ      وَ ل      نوُ كيو  اذى   َ    اندجسم  َ   انَ ل      عسو ي    نم   ح َ »
                                      ُ
                                                                 ْٕ
                                                   ََ
                              ٌ
                                                َ
                                                        ح َ
                       َ
                                          ََ
                                                               ُ َُ
            "Barang  siapa  yang  memperluas  untuk  kita  masjid  kita  ini,
            maka baginya sebuah rumah di surga."
            Tidak ada yang mampu menyanggupi kecuali Utsman. Dengan
            hartanya,  ia  memperluas  Masjid  Nabawi  demi  kenyamanan
            kaum  Muslimin.  Rasulullah  pun  ridha  kepada  Utsman
            radhiyallahu „anhu.

            Ketika Perang Tabuk, perang yang dikenal sebagai ghazwatul
            „usrah  (Perang  Kesulitan),  Rasulullah  shallallahu  „alaihi  wa
            sallam  tidak  memiliki  cukup  dana  untuk  mempersiapkan
            pasukannya yang akan berperang melawan Romawi, kekuatan
            terbesar  di  dunia  saat  itu.  Umar  bin  Khaththab  datang
            membawa  separuh  hartanya,  sedangkan  Abu  Bakar  datang
            membawa  seluruh  hartanya.  Semua  kaum  Muslimin




                                          53
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69