Page 46 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 46

Dan bekal  terakhir  yang  ingin saya tuliskan di sini  adalah
               bekal kesabaran. Karena seorang jamaah haji akan bertemu
               dengan jamaah dari berbagai belahan dunia yang memiliki
               budaya dan tradisi yang berbeda-beda, maka seorang jamaah
               haji  harus  menahan  diri,  menahan  lisannya  dari  berkata
               kotor,  menahan  tangannya  dan  kakinya  dari  melakukan
               kezhaliman  dan  menjauhkan  diri  dari  melakukan  hal-hal
               yang dilarang selama ibadah haji.

               Allah Ta‟ala berfirman:

                                                          
                       
                                      
                                                                       
                            
                                                            
                                                        
                                                
                                                                  
                                                                    
                                                           
                                                                        
                                            
                                                           
                                        
               “(Musim)  haji  adalah  beberapa  bulan  yang  dimaklumi,
               Barangsiapa  yang  menetapkan  niatnya  dalam  bulan  itu
               akan  mengerjakan  haji,  Maka  tidak  boleh  rafats,  berbuat
               Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan
               haji.” 20
               Dengan  beberapa  bekal  yang  sudah  saya  sebutkan  bi
               idznillah,  sudah  mencukupi  untuk  melakukan  perjalanan
               yang penuh berkah ini.

            C. Perjalanan Menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta

               Perjalanan  menuju  bandara  Soekarno-Hatta,  Jakarta,
               menjadi langkah awal dari etape perjalanan suci ini. Dengan
               tiket  pesawat  yang  telah  saya  kantongi,  saya  harus
               memastikan  diri  tiba  tepat  waktu  untuk  keberangkatan.
               Serombongan  keluarga  besar  turut  mengantar  saya  dalam
               perjalanan ini. Kedua orang tua saya, Pak Basjir Saefuddin



                                                                        41
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51