Page 47 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 47
dan Ibu hafizhahumallah, dua adik saya -Abu Musa dan Abu
Hafshah- dan paman saya, pak lik Warjulin serta bibi saya,
bu lik Sulamah –semoga Allah menjaga mereka semuanya-.
Di tengah kesibukan masing-masing mereka semua
meluangkan waktunya untuk mengantar keberangkatan saya
ke bandara Soekarno Hatta Jakarta. Jazahumullahu khairan.
Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan yang
berlimpah.
Namun, pada momen yang sangat istimewa ini, zaujaty al-
habibah tidak dapat menemani saya ke Jakarta, karena ia
harus berada di sisi putrinya, Nafisah, yang baru saja
melahirkan sebulan yang lalu. Meskipun demikian, doa dan
dukungan penuh dari beliau tetap terasa menyertai setiap
langkah saya. Ketulusan dan perhatian yang ia berikan tetap
menjadi kekuatan besar bagi saya, meski jarak memisahkan
kami dalam perjalanan ini.
Kami berangkat dari rumah pada malam hari, menuju
tempat transit di Bekasi, rumah adik saya, Ummu Nabila.
Dalam perjalanan, hati saya dipenuhi perenungan dan doa,
terasa sedang mimpi mau menunaikan ibadah haji. Akan
tetapi alhamdulillah ini nyata bukan mimpi.
D. Transit di Rumah Adik di Bekasi
Kami tiba di Bekasi pukul 02.00 WIB dini hari. Lalu
transit di rumah adik saya, Ummu Nabila, untuk beristirahat
sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara
Soekarto Hatta di Jakarta.
42

