Page 66 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 66

Pada momen yang penuh berkah ini, jamaah memanfaatkan
               waktu  untuk  bermunajat,  berdoa,  dan  memperbanyak
               istighfar. Suasana haru menyelimuti Padang Arafah, tempat
               setiap  jiwa  merasakan  kedekatan  yang  mendalam  dengan
               Allah.

               Salah  satu  pengalaman  tak  terlupakan  di  Arafah  adalah
               ketika  saya  dikenalkan  oleh  Syaikh  Jalaluddin  Al-Warafi
               hafizhahullah  kepada  Syaikh  Dr.  Ali  Al-Iraqi  dan  Syaikh
               Dr. Roid Al-Iraqi hafizhahumallah. Pertemuan ini menjadi
               momen  berharga  yang  menambah  kehangatan  ukhuwah  di
               tengah suasana ibadah.


               Di Arafah pula, untuk pertama kalinya saya bertemu dengan
               Haji Umar dari Guinea. Beliau baru saja tiba dari negaranya
               setelah  mengalami  kendala  keberangkatan  pesawat  di
               bandara.  Haji  Umar  merupakan  salah  satu  peserta  Hifzhul
               Mutun     yang    juga   mendapatkan      undangan    haji.
               Alhamdulillah, kami kemudian bersama-sama tinggal dalam
               satu tenda di Mina.


            D. Aktivitas di Muzdalifah pada malam 10 Dzulhijjah
               Setelah  matahari  terbenam  di  Arafah,  jamaah  bergerak
               menuju  Muzdalifah  untuk  bermalam.  Di  sini,  banyak
               jamaah  memanfaatkan  waktu  untuk  mengumpulkan  batu
               kerikil  yang  akan  digunakan  melempar  jumrah.  Meskipun
               ini  termasuk  kesalahan  yang  semestinya  tidak  perlu
               dilakukan. Alhamdulillah saya tidak mencari kerikil, namun
               saya  diberi  satu  kantong  plastik  kerikil  oleh  Pak  Kamal,
               jamaah asal Malaysia yang kerja dan berdomisili di China.




                                                                        61
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71