Page 69 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 69
berbagai negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Libya,
Azerbaijan, Guinea, dan Kaukasus. Dalam komunikasi
sehari-hari di tenda, bahasa yang paling sering digunakan
adalah bahasa Inggris, diselingi dengan bahasa Arab.
Selama berinteraksi dengan jamaah haji dari berbagai
negara, saya sering mendengar tiga bahasa utama
digunakan, yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa
Prancis. Oleh karena itu, bagi seorang jamaah haji, selain
menguasai bahasa negaranya, memiliki kemampuan
berkomunikasi dalam salah satu dari tiga bahasa tersebut
akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
Insya Allah, hal ini menjadi salah satu faktor yang
mempermudah dalam menjalin komunikasi dan
kebersamaan selama berada di tanah suci.
Pada suatu hari, saya dan Umar diminta untuk mengunjungi
tenda peserta lainnya, Khalid dan Hudzaifah, di tenda itu
juga ada Syaikh Roid Al-Iraqi dan Syaikh Ali Al-Iraqi, serta
dua orang lainnya dari Irak. Tidak lama kemudian, Syaikh
Jalal dan Syaikh Barrak pun datang bergabung. Dalam
suasana penuh hikmah tersebut, saya di tes untuk membaca
hafalan mutun tanpa melihat teks, saya pun membaca matan
Nawaqidhul Islam, di hadapan para masyayikh dan ikhwan
yang hadir saat itu. Alhamdulillah, dengan izin Allah,
berjalan lancar.
Selain itu, ada momen yang tak akan pernah saya lupakan.
Menjelang kepulangan beliau ke Irak, Syaikh Ali Al-Iraqi
hafizhahullah memanggil kami, para peserta yang mendapat
undangan haji.
64

