Page 76 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 76

arah  jamarat  untuk  melempar  jumrah.  Selesai  dari  jamarat
               kami berpisah, karena Al-Akh Hudzaifah mengambil nafar
               awal sehingga dia harus sudah meninggalkan Mina tanggal
               12 Dzulhijjah sebelum tenggelam matahari. Dia pun segera
               menuju  ke  Makkah  untuk  melakukan  Thawaf  Wada  dan
               melanjutkan perjalanan ke Madinah. Sementara saya karena
               mengambil  nafar  tsani,  masih  ada  kewajiban  melempar
               jumrah lagi di tanggal 13 Dzulhijjah.

               Setelah selesai melempar jumrah sughra, wustha dan kubra
               sayapun segera menuju ke stasiun kereta untuk melanjutkan
               perjalanan  ke  Mina.  Kepulangan  ke  Mina  sendirian
               menambah  kemandirian  dan  tawakal  kepada  Allah.
               Alhamdulillah  Allah  pun  memberikan  kemudahan  dan
               kelancaran  dalam  perjalanan  ini  tanpa  ada  hambatan
               sedikitpun.


               Hari terakhir di Mina, tanggal 13 Dzulhijjah, masih ada satu
               kewajiban  lagi  bagi  saya  untuk  melaksanakan  lempar
               jumrah sughra, wustha dan kubra.

               Kali ini, saya berangkat dari Mina ditemani tiga teman saya
               dari  tiga  Negara  yang  berbeda.  Pertama,  Syaikh  Othman
               dari Libia, beliau pandai berbicara dengan bahasa Arab dan
               bahasa Inggris. Kedua Al-Akh Khalid dari Al-Jazair, beliau
               pandai  berkomunikasi  dengan  bahasa  Arab  dan  bahasa
               Perancis,  dan  yang  kedua  teman  satu  tenda  Al-Akh  Haji
               Umar dari Guinea, beliau mahir berbahasa Arab dan bahasa
               Prancis.  Adapun  saya,  Abu  Nafisah  mahir  berbahasa
               Indonesia ().





                                                                        71
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81