Page 78 - Hadiah Haji dari Masjid Nabawi
P. 78
I. Aktivitas di Makkah setelah Haji tanggal 14 hingga 21
Dzulhijjah
Waktu yang tersisa di Makkah dimanfaatkan oleh banyak
jamaah untuk memperbanyak bacaan Al-Qur'an, mengikuti
kajian ilmu, muraja‟ah hafalan, dan berbagai aktivitas
ibadah lainnya. Suasana di Makkah semakin mengingatkan
kami akan pentingnya setiap detik yang berlalu dalam
ibadah haji ini.
Sepulang dari Mina, kami kembali ke hotel Syakir di
Makkah, tempat kami menginap. Kamar kami diisi oleh
empat peserta yang mendapatkan undangan haji: Haji Umar
dari Guinea, Khalid dari Aljazair, Hudzaifah dari Yaman,
dan saya sendiri, Abu Nafisah, dari Indonesia. Namun,
sering kali hanya saya dan Haji Umar yang sekamar, karena
Khalid menginap bersama istrinya, sementara Hudzaifah
lebih dulu berangkat ke Madinah dan tinggal di rumah
saudarinya di sana.
Jarak hotel kami yang cukup jauh dari Masjidil Haram
membuat kami tidak bisa melaksanakan ibadah di masjidil
haram secara optimal, tidak bisa melaksanakan shalat
berjamaah lima waktu di sana. Semoga Allah mengampuni
kami atas kelemahan diri kami ini. Perjalanan dari
Aziziyyah menuju Masjidil Haram, yang berjarak sekitar 7
km, biasanya ditempuh dengan taksi yang biayanya cukup
mahal di musim haji ini. Namun, Alhamdulillah, pemerintah
Saudi Arabia menyediakan bus shalawat sebagai sarana
transportasi bagi jamaah haji secara gratis, tanpa dipungut
biaya sepeser pun..
73

