Page 81 - Buku 2 Menggali Faedah + Referensi
P. 81

Nabi Shallallāhu 'alaihi wa sallam  memberikan perumpamaan
            yang  sangat  buruk  untuk  menjauhkan  orang  dari  mengambil
            kembali hadiah yang telah diberikan, yaitu seperti anjing yang
            muntah, lalu kembali ke muntahnya dan memakannya. Hal ini
            menunjukkan  betapa  buruk  dan  hinanya  perbuatan  tersebut
                                             80
            serta rendahnya moral pelakunya.
            Mayoritas  ulama  mengecualikan  larangan  menarik  kembali
            hibah  pada  kasus  di  mana  orang  tua  memberikan  sesuatu
            kepada  anaknya,  karena  berdasarkan  sunnah,  orang  tua  boleh
            menarik kembali apa yang telah diberikan kepada anaknya.


            Tidak  ada  perbedaan  apakah  orang  yang  menarik  kembali
            hibahnya  itu  kaya  atau  miskin.  Jika  pemberi  hibah  menjadi
            miskin  dan  ingin  menarik  kembali  hibah  yang  telah
            diberikannya, hal itu tetap tidak diperbolehkan.

            Beberapa Faedah Hadits:

              1.  Hadits  ini  menjadi  dalil  haramnya  mengambil  kembali
                  hibah  (pemberian).  Sebab,  hal  itu  menunjukkan
                  keburukan tabiat dan kehinaan. Ibn Daqiq al-‘Id berkata:
                  “Peringatan keras dalam hadits ini datang dari dua sisi:
                  pertama,  orang  yang  mengambil  kembali  hibahnya
                  disamakan dengan anjing. Kedua, perbuatan mengambil
                  kembali hibah disamakan dengan muntah.”
              2.  Peringatan  dalam  hadits  ini  disampaikan  dengan
                  perumpamaan  yang  sangat  menjijikkan  dan  hina,  agar
                  orang semakin menjauhi perbuatan tersebut.







                                          71
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86