Page 100 - E-Modul 1_Neat
P. 100

Kita tidak
                                                  memohon
                                                  ampunan
                                                  kepada
                                                  berhala
                                                  melainkan
                                                    kepada Allah

                                                                   Bertahap hingga          Sampai
                                                   Tukang            tujuan
                                                  bangunan
                                                  mengecat
                                                  tembok samapai
                                                  atap bangunan
                                                  mengecat
                                                  tembok samapai
                                                    atap

                            2) ‘Athaf Bayan (        )
                                   ‘Athaf   Bayan adalah isim (kata   benda)    yang    mengikuti
                               pada matbu’-nya,  yang  serupa  sifat  dalam  segi  menambah  kejelasan
                               kata  yang  diikutinya  tanpa  adanya  perantara  huruf athaf. ‘Athaf
                               Bayan biasa juga disebut badal. Contoh;
                                         Saya mengundang ayahmu, Salman.
                               Lafadz Salman (   ) sebagai ‘athaf (  ) atau badal kul min kul (
                                   ),  sedangkan lafadz yang  diikuti abaaka ( ).  Kalau  dilihat  dari
                               artinya  bisa  dimaknai  bahwa  Salman  adalah  ayahmu,  dan  ayahmu
                               adalah Salman.

                        C.  Taukid (   )
                                Taukid adalah kata benda (isim) yang selalu mengukuti muakkad-nya,
                            baik berupa i’rab (rafa’, nashab, khafad) dan ta’yin-nya (ma’rifat, nakirah).
                            Kata  yang  ditetapkan  hukumnya  dinamakan muakkad dan  kata  yang
                            menetapkan  dinamakan taukid. Taukid bukanlah  inti  kalimat,  tapi
                            mempunyai  fungsi  dalam  kalimat. Taukid berfungsi  untuk  menguatkan
                            atau menghilangkan keraguan pendengar.
                                Taukid terbagi  dua  taukid  lafdzi dan taukid  maknawi,  untuk  lebih
                            jelasnya sebagai berikut;
                            1)  Taukid  Lafdzi (    ) adalah  mengulangi lafadz dengan lafadz-nya
                               sendiri  atau  dengan  persamaanya  untuk  mencegah  lengahnya  orang
                               yang mendengarkan. Contoh;
                                           (Halimah benar-benar gembira)
                                             (Salman benar-benar marah)






                                                                                               88
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105