Page 10 - Silas T. Redu_Final Rancangan Aktualisasi
P. 10

prinsipnya  perubahan  iklim  merupakan  proses  alami  yang  berlangsung  terus-
                        menerus dalam jangka panjang. Pada abad 21 ini perubahan iklim sangat cepat

                        yang  diakibatkan  oleh  pemanasan  global  (global  warming)  (Surmaini  et  al.,
                        2011).  Perubahan  iklim  dan  pemanasan  global  tidak  saja  menjadi  isu  global,

                        namun telah menjadi isu strategis nasional. Hal ini memberikan dampak sangat

                        signifikan terhadap keberlangsungan suatu negara (Adib, 2014).
                               Perubahan iklim yang sedang berlangsung mengakibatkan kerusakan yang

                        bersifat  katastropik.  Kerusakan  katastropik  merupakan  kerusakan  mendadak
                        dalam skala besar dan berlangsung dalam waktu yang sangat pendek. Perubahan

                        iklim global disebabkan oleh perilaku atropogenik yang melakukan aktivitas alih

                        fungsi  lahan  dan  penggunaan  bahan  bakar  fosil  (Harmoni,  2005).  Alih  fungsi
                        lahan terjadi sebagai akibat dari pertambahan jumlah penduduk sehingga lahan-

                        lahan yang ada berubah fungsinya untuk pembangunan (Sari dan Yuliana, 2021).
                        Selanjutnya, penggunaan energi fosil meningkatkan emisi gas-gas (e.g. CO2, NO2,

                        SO2,  dan  CH4)  ke  atmosfer  mengakibatkan  tercemarnya  udara  (Samidjo  dan

                        Suharso, 2017).
                               Salah satu sector yang paling terancam, menderita dan rentan (vulnerable)

                        akibat  dampak  dari  perubahan  iklim  adalah  sector  pertanian.  Kondisi  iklim
                        ekstrim  yang  sangat  dirasakan  pelaku  usaha  disektor  pertanian  antara  lain:

                        kegagalan pertumbuhan dan panen yang berujung pada penurunan produktivitas
                        dan  produksi;  kerusakan  sumber  daya  lahan  pertanian;  peningkatan  frekuensi,

                        luas, dan bobot/intensitas kekeringan; peningkatan kelembaban; dan peningkatan

                        intensitas  gangguan  organisme  pengganggu  tanaman  (Adib,  2014).  Lebih  jauh
                        ditegaskan  oleh  Surmaini  et  al.  (2011)  bahwa  produksi  pertanian  mengalami

                        penurunan signifikan karena perubahan pola curah hujan yang tidak menentu dan
                        kenaikan  suhu  udara.  Banjir  dan  kekeringan  menyebabkan  tanaman  yang

                        mengalami  puso  semakin  luas.  Peningkatan  permukaan  air  laut  menyebabkan
                        penciutan lahan sawah di daerah pesisir dan kerusakan tanaman akibat salinitas.

                               Sebagaimana  diketahui  bahwa  iklim  merupakan  rata-rata  cuaca  suatu

                        daerah dalam waktu yang relative lama dan tetap. Perubahan iklim yang terjadi
                        disebabkan oleh perubahan pada unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim merupakan

                        peluang  statistik  berbagai  keadaan  atmosfer  antara  lain  suhu,  tekanan,  angin,





                                                               3
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15