Page 5 - 23 Nov 20_Ikatan Kimia
P. 5
KIMIA, Kls X, SMKN2DepokSlemanYogyakarta 2020 – 2021
Gambar 9. Ikatan kovalen tunggal pada molekul air
2. Ikatan kovalen ganda (rangkap dua)
Gambar 10. Ikatan kovalen ikatan rangkap dua
3. Ikatan rangkap tiga
4. Ikatan Kovalen Koordinasi (Semi polar)
Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen dengan pasangan elektron berasal dari atom yang sama. Ikatan kovalen koordinat terjadi
apabila pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari penyumbangan salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinat dikenal
juga sebagai ikatan dativ atau ikatan semipolar. Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron
bebas (PEB).
Gambar 11. Pembentukan ikatan kovalen koordinasi NH 3.BF 3
Amonia (NH 3) dapat bereaksi dengan boron trifklorida (BCl 3) membentuk senyawa NH 3.BCl 3. Atom nitrogen dalam NH 3 telah memenuhi
aturan oktet dengan sepasang elektron bebas. Akan tetapi atom boron telah berpasangan dengan tiga atom klorin tetapi belum memenuhi aturan
oktet. Akibat hal ini, pasangan elektron bebas atom nitrogen dapat digunakan untuk berikatan dengan atom boron. Atom N pada molekul amonia,
NH 3, mempunyai satu PEB. Oleh karenaitu molekul NH 3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion
+
amonium, NH4 . Dalam ion NH4 terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.
+
Dalam menggambarkan struktur molekul, ikatan kovalen koordinat dinyatakan dengan garis berpanah dari atom donor menuju akseptor pasangan
elektron bebas.
5. Kepolaran Ikatan Kovalen
Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda, setiap atomnya mempunyai daya tarik terhadap elektron juga
tidak sama sehinga kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif. Misalnya, pada molekul HCl, atom klor
mempunyai kemampuan menarik elektron lebih kuat daripada atom hidrogen. Jadi kedudukan pasangan elektron yang digunakan berikatan lebih
mendekati atom klor, sehingga terjadi pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub). Akibatnya, atom Cl lebih bermuatan negatif (polar
negatif, d -) dan kelebihan muatan positif ada pada atom H (polar positif, d+). Molekul-molekul seperti HCl ini disebut molekul polar, sedang
molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang sama seperti H 2 merupakan molekul non-polar.
Perhatikan kedua contoh berikut ini.
(a) (b)
Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris
SMK NEGERI 2 DEPOK
5/7