Page 53 - VETNESIA JULI 2019
P. 53

RUANG DOKTER











          “BUNTING



          NGGAK SIH?






                        Oleh : Drh. Budi Prasetyo


          Mbah Asrori, peternak,  menghubungi saya untuk                        tidak akan menggoyahkan
          melakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB) terhadap 2                    keyakinan Mbah Asrori.
                                                                                   Sementara saya melihat anak
          sapinya yang telah di Inseminasi Buatan 3 dan 4 bulan,                Mbah Asrori mengharapkan saya
          setelah diperiksa ternyata induk sapi satu bunting 4 bulan            dengan sangat untuk dapat
          dan satu lagi tidak bunting, saya menjelaskan kepada                  meyakinkan ayahnya yang bukan
          peternak itu agar memberikan pakan tambahan supaya                    main keras kepalanya.
          sapinya cepat minta kawin dan diinseminasi lagi.                         Akhirnya terlintas di pikiran
                                                                                saya, biasanya orang keras kepala
                                                                                hanya bisa luluh dengan
            Kira­kira setahun kemudian       karena dia telah capek, sebab      tantangan, kemudian saya
          saya diundang lagi oleh Mbah       yang selama ini ngarit dia, bukan   menawarkan kepada Mbah Asrori
          Asrori untuk melakukan PKB pada    ayahnya, tetapi Mbah Asrori tetap   untuk menjual sapi itu ke
          sapinya, di kandang saya lihat     ngotot untuk memeliharanya         penjagalan untuk dipotong,
          terdapat 3 sapi, 2 indukkan dan    kembali.                           apabila ada anaknya akan saya
          satu pedet berumur kira­kira 7       Anak Pak Asrori kemudian         ganti dengan induk bunting. Benar
          bulanan. Induk yang akan saya      memohon kepada saya                saja seketika itu pula dia setuju
          periksa kebuntingannya gemuk,      bagaimana caranya untuk            terhadap tantangan saya, akhirnya
          kemungkinan bunting pikir saya.    meyakinkan ayahnya bahwa sapi      sapi itu dia jual ke penjagalan
            Setelah saya tanyakan induk ini   itu tidak bunting dengan memohon   dekat rumah. Jam empat pagi sapi
          sudah berapa bulan di inseminasi   sambil memelas. Sejenak saya       itu akan dipotong, Mbah Asrori
          (IB), dia menjawab bahwa induk     bingung sebab hasil pemeriksaan    sudah stand by jam 3 pagi di
          sapi ini baru dia beli dan tidak   PKB­pun ayahnya tidak percaya,     tempat penjagalan. Untuk
          mengetahui bunting atau tidaknya.   setahun lebih tidak melahirkan pun   menyaksikan sapi itu dipotong
          Di kandang itu saya ditemani oleh   tidak menggoyahkan keyakinan      serta kondisinya; bunting atau
          Mbah Asrori dan anak lelakinya     Mbah Asrori bahwa sapi itu tidak   tidaknya.
          yang sudah memiliki 1 anak. PKB­   bunting. Dia selalu mengatakan        Besoknya saya datang ke
          pun saya lakukan dan betapa        "Pokoke tetep ta ingu, sapi Iki    rumah Mbah Asrori dan bertemu
          terkejutnya saya ternyata sapi itu   meteng!", Dengan nada keras dan   anaknya namun anaknya
          tidak bunting. Seketika itu anaknya   penuh keyakinan.                langsung berucap "Maturnuwon
          mengatakan bahwa sapi itu            Kemudian saya menanyakan         pak dokter sampean wes nulungi
          sebetulnya telah saya periksa      mengapa Mbah Asrori ngotot         kulo, sapine enjing­enjing dipotong
          kebuntingannya lebih dari setahun   bahwa sapi itu bunting, dia       ditunggoni bapak leres pak
          yang lalu dan memang tidak         mengatakan bahwa sapi itu          mboten meteng".(Terimakasih pak
          bunting, tidak pula minta kawin,   gemuk, bulu mengkilap dan sisi     atas pertolongannya sapinya
          akan tetapi ayahnya, Mbah Asrori,   kanan perut sapi itu terlihat ada   dipotong pagi hari ditunggu bapak,
          ngotot bahwa sapi itu bunting.     bentukan menonjol menyerupai       bener tidak bunting).
          Anaknya ngotot untuk menjual       kaki pedet. Memang di sisi kanan   Alhamdulillah.
          sapi itu karena tidak beranak­     perut sapi itu menonjol seperti kaki
          pianak, tapi ayahnya tetap ngotot   pedet, namun apabila ditekan
          bahwa sapi itu bunting. Akhirnya   seperti patahan costae atau
          ayah dan anak itu pun bertengkar,   mungkin tulang lainnya. Tetapi    Penulis : Dokter Hewan Praktek
          anaknya ngotot untuk menjualnya    saya yakin penjelasan itu pun      Mandiri di daerah Lampung Tengah.


                                                                        Juli  2019  |                     53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58