Page 20 - VETNESIA EDISI 28
P. 20

LIPUTAN KHUSUS



         Sebagian  besar  susu  yang  tersedia  dan  beredar  di  pasaran
         merupakan produk  impor,  kontribusi  produksi  nasional  sangat
         kecil,  itupun  harus  melalui perjuangan  dari  Gabungan  Koperasi
         Susu  Indonesia  (GKSI)  untuk meningkatkan quota dan harga beli
         susu segar produksi dalam negeri dari industri pengolahan  susu
         (IPS).  Ketergantungan  akan  penerimaan  dari  IPS  menyebabkan
         pengembangan agribisnis sapi perah di Indonesia relatif lamban.
                        "
           PENANDATANGANAN MoU
           ANTARA PDHI JATIM - IDHSPI

           JATIM - GKSI JATIM UNTUK
           PENINGKATAN KAPASITAS SDM                                            susu dari luar negeri, baik dari sisi 

           Oleh :  Drh. M. Aris Wahyudi, M.Agr.                                 kuantitas maupun kualitas. 
                                                                                   Seiring dengan perkembangan 
           Penulis adalah Kontributor Majalah Vetnesia; Sekretaris 2 PDHI       peternakan sapi perah di 
                                                                                Indonesia, berbagai permasalahan 
           Jatim II
                                                                                persusuan pun semakin 
                                                          awal tahun 1980­      bertambah pula baik 
                                                          an. Tujuan            permasalahan dari sisi peternak, 
                                                          dilakukannya impor    koperasi maupun dari industri 
                                                          besar­besaran         pengolahan susu. Sejak dilakukan 
                                                          adalah untuk          impor sapi perah secara besar­
                                                          merangsang            besaran dari Australia dan New 
                                                          peternak untuk        Zealand pada awal tahun 1980­
                                                          lebih meingkatkan     an, ternyata produktivitas usaha 
                                                          produksi susu sapi    ternak rakyat masih tetap rendah 
                                                          perahnya. Selain      seolah jalan di tempat, karena 
                                                          itu, peningkatan      manajemen usaha ternak dan 
                                                          populasi sapi perah   kualitas pakan yang diberikan 
                                                          ditunjang oleh        sangat tidak memadai. 
                                                          permintaan akan       Memperbaiki manajemen 
                                                          produk olahan susu    peternakan rakyat merupakan 
                                                          yang semakin          problema yang cukup komplek, 
                                                          meningkat dari        tidak hanya merubah sikap 
                                                          masyarakat. Di        peternak tetapi juga bagaimana 
                                                          samping itu,          menyediakan stok bibit yang baik 
                                                          pemerintah            dan bahan pakan yang berkualitas 
                                                          mencoba               dalam jumlah yang memenuhi 
                                                          melalukan proteksi    kebutuhan. Dampaknya terlihat 
                                                          terhadap peternak     pada rendahnya kualitas susu 
            Usaha persusuan sudah sejak      rakyat dengan mengharuskan         yang ditunjukkan oleh tingginya 
         lama dikembangkan di Indonesia.     Industri Pengolahan Susu (IPS)     kandungan bakteri (Total Plate 
         Seiring dengan perkembangan         untuk menyerap susu dari           Count = TPC) dan rendahnya nilai 
         waktu, perkembangan persusuan       peternak. Sedangkan untuk tahap    total solid (TS) masih di bawah 
         di Indonesia dibagi menjadi tiga    III, perkembangan sapi perah       rata­rata yaitu di bawah 11,3%. 
         tahap perkembangan, yaitu Tahap     mengalami penurunan dan            Dengan kata lain, permasalahan 
         I (periode sebelum tahun 1980)      stagnasi. Hal tersebut dipengaruhi   yang terjadi di tingkat peternak 
         disebut fase perkembangan sapi      oleh kejadian krisis ekonomi yang   adalah tingkat kualitas susu yang 
         perah, Tahap II (periode 1980 –     melanda Indonesia. Di samping      dihasilkan masih sangat rendah, 
         1997) disebut periode peningkatan   itu, pemerintah mencabut           baik dari sisi total bakteri (TPC) 
         populasi sapi perah, dan Tahap III   perlindungan terhadap peternak    ataupun Total Solid (TS). 
         (periode 1997 sampai sekarang)      rakyat dengan menghapus               Sebagai lembaga yang 
         disebut periode stagnasi. Pada      kebijakan rasio susu impor dan     mengelola persusuan dari 
         tahap I, perkembangan               susu lokal terhadap IPS (Inpres    peternak dan mendistribusikan 
         peternakan sapi perah dirasakan     No.4/1998). Kebijakan ini sebagai   kepada IPS serta sebagai 
         masih cukup lambat karena usaha     dampak adanya kebijakan global     perwakilan peternak dalam 
         ini masih bersifat sampingan oleh   menuju perdagangan bebas           memperjuangkan aspirasi 
         para peternak. Pada tahap II,       barrier. Berdasarkan kebijakan     peternak, koperasi mempunyai 
         pemerintah melakukan impor sapi     tersebut, maka peternak harus      peran yang cukup strategis untuk 
         perah secara besar­besaran  pada    mampu bersaing dengan produk       menopang perkembangan 


                                           April 2021      20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25