Page 20 - VETNESIA EDISI 34
P. 20

CERITA PENDEK



                                                       Usia Aku dan Vian        mengabariku kalau memang
                                                    hanya terpaut beberapa      sedang sibuk atau ada kegiatan
                                                    bulan, dan dulu kami        yang akan menyita cukup banyak
                                                    pernah satu SMA, namun      waktunya dalam satu hari itu. Masa
                                                    beda kelas. Itulah kenapa   iya dia menghabiskan 24 jam
                                                    Aku sangat akrab dengan     dalam sehari hanya untuk bekerja
                                                    Vian, sehingga kalau di     tanpa makan, tanpa istirahat, dan
                                                    luar kantor Aku lebih       lain­lain? Omong kosong !
                                                    nyaman dipanggil dengan     memang benar, semua ini
                                                    namaku saja. Tak bisa       tergantung prioritas. Jika memang
                                                    dipungkiri memang sudah     seseorang itu bukan prioritas kita,
                                                    sejak dulu Vian menjadi     maka jangankan berkabar,
                                                    idola para kaum hawa di     membalas pesanpun kadang
                                                    sekolah. Hanya saja dulu    terasa malas. Jika Yuda terus
                                                    Aku tidak terlalu           bertahan dengan sikapnya yang
                                                    mempedulikannya, karena     seperti itu, Aku hanya takut menjadi
                                                    pada saat itu Aku juga      terbiasa tanpanya, sementara di
                                                    sudah pacar, tapi bukan     lain sisi Aku masih sayang Yuda.
                                                    Yuda ya. Sebab Aku dan          Saat tengah rebahan dan
                                                    Yuda baru menjalin          mendengarkan musik, tiba­tiba ada
                                             hubungan selama satu tahun         satu pesan yang masuk, dari Vian
         ada di kantor. Tak heran Vian       belakangan. Dia yang lebih dulu    rupanya.
         memiliki banyak teman, dan tentu    mendekatiku, lalu dia juga yang
         saja penggemar wanita, karena       mulai acuh setelah berhasil.
         selain kepribadiannya yang asyik,   Begitulah lelaki pada umumnya,     Vian : "Udah makan Ry?"
         wajahnya pun bak oppa­oppa          kalau sudah hilang rasa            Aku : "Belom Cupang, kenapa? Lo
         korea. Anehnya, tak ada satupun     penasarannya, hilang pula          mau nagajak gw makan? Lagi ujan
         dari wanita­wanita itu yang         atensinya.
         dipilihnya untuk menjadi kekasih.                                      tauk"
         Entah wanita macam apa yang            ***                             Vian : "Iya tau ujan, Gw cuma mau
         dicari Vian.                                                           ngirimin Lo makanan."
                                                                                Aku : "Duuh baek banget sih.
                                                Malam ini malam minggu dan      Serius Lo?"
         Aku : “Kok, lo masih jomblo sih ?”  langit tempatku bernaung rupanya   Vian : "Iya serius, kebetulan ada
         Vian : “Mending jomblo dok,         sedang menangis lagi. Jalanan      kafe baru. Makanannya enak. Lo
         daripada punya pacar tapi berasa    dibuat basah, dedaunan tampak      harus coba. Gw delivery­in ke Lo
                                             menari, angin malam menyeka,
         jomblo” ujarnya sambil tertawa      dan Aku yang sedang kesal          yaa"
                                                                                Aku : "Okay. Tapi Gw boleh minta
         Aku : “Lo nyindir gw yaa”           bercampur sedih karena baru saja   sesuatu gak?"
         Vian : “Gak nyindir dok, ngingetin   bertengkar dengan Yuda. Masalah   Vian :  "Apa?"
         aja”                                sederhana yang kemudian dibesar­   Aku : "Lo jangan terlalu baik sama
                                             besarkan oleh Yuda. Yuda selalu
                                                                                Gw, Gw takut baper :p"
         Aku : “Ya tapi gw juga heran sama   menganggapku terlalu berlebihan    Vian : "Baper dikit gak apa kok Ry,
         Yuda, sibuk apa sih dia sampe       dalam menghadapi sesuatu.          wkwkkwk"
         segitunya”                          Apakah Aku salah ketika sekedar    Aku : "Haha, Gw becanda ya"
         Vian: “Sibuk sama yang lain kali    mempertanyakan kemana saja ia      Vian : "Kalo Gw serius gimana
                                             seharian, tanpa ada kabar? Aku
                                                                                dong?"
         dok”                                kekasihnya, Aku rasa wajar Aku     Aku : "Ah bacot lo. Jadi ngirim gak
         Aku : “Terserah dia deh, gw bodo    ingin tahu, lagian Aku tidak pernah   nih?"
         amat”                               melarangnya melakukan apapun.      Vian : "Jadi bawel. Tungguin yaa"
                                             Aku cuma ingin diberi kabar,
         Vian : “Daripada sama Yuda,         sayangnya Yuda tak pernah          Aku : "Siaap. Thank you loh ya"
                                                                                Vian : "Dengan senang hati Ry"
         mending sama saya dok” ujar Vian    menganggap itu penting. Ia bisa
         seraya berlalu meninggalkanku       hilang sehari, dua hari, tanpa         Entah kenapa Vian selalu
         “Becanda dok, tapi kalo dokter mau   mengucapkan sepatah katapun,      berhasil mengembalikan moodku
                                             lalu kembali menyapa seperti tidak
                                                                                hampir di setiap kesempatan saat
         serius, ayook, saya siap” timpalnya   terjadi apa­apa.                 Yuda merusaknya. Selain takut
         lagi sambil tersenyum.                 Aku tidak pernah menuntut       terbiasa tanpa kabar Yuda, satu hal
         Aku : “Mau kemana lo?”              Yuda untuk selalu chatan           yang juga kutakutkan adalah luluh
         Vian : “Bantuin nekropsi dok”       denganku 1x24 jam atau responsif   pada semua hal yang disuguhkan
                                             terhadap setiap pesan atau         oleh Vian.
                                             panggilanku. Lagian, Aku juga
             ***
                                             bekerja. Paling tidak ia           (bersambung…)


                                       Oktober 2021        20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25