Page 19 - VETNESIA EDISI 34
P. 19
CERITA PENDEK
CINTA PUNYA CERITA
Oleh : Drh. Ayu Joesoef, M.Si
Penulis adalah kontributor Vetnesia
wilayah Nusa Tenggara Timur
mencariku. Namun, kenyataannya karena selalu saja ada masalah
tidak. saat jalan bersamanya.
Pernah satu kali ketika Aku,
Aku : Sibuk, yud? Cupang, dan kedua orang
Yudha : Iyanih. Lagi banyak temanku nonton di mall.
Pulangnya, mobil kami tidak bisa
deadline. Kamu juga pasti sibuk ya keluar karena terhalang oleh satu
Aku : Yah, lumayan mobil merah yang terparkir di
Hujan dan dingin ! Dua hal Begitulah isi percakapan antara depan mobil kami. Setelah sang
pemilik mobil keluar (kebetulan
yang Aku temui setiap harinya, Aku dan Yuda. Kalian pikir Yuda cowok juga), entah kenapa si
seolah menjadi teman setia, akan menanyakan kemana saja Cupang mulai menatap sinis si
pengganti Yuda, kekasihku. Aku selama 2 hari itu? Tentu saja pemilik mobil merah, lalu tibatiba
Maklum, Yuda selalu sibuk dengan ia keluar dari mobil dan beradu
urusan kantornya yang tak tidak, sebab Aku bukanlah mulut dengan si pemilik mobil
berkesudahan, padahal kalau prioritasnya. merah. Ini bukan kali pertama, tapi
dihitunghitung, seharusnya Aku entah sudah ke berapa kalinya.
yang lebih sibuk daripada Yuda. *** Nama sebenarnya si Cupang ini
Aku selalu punya waktu untuknya, adalah Vian.
sedangkan dia jarang menyiapkan Oh iya, saking semangatnya
waktunya untukku. Tapi, mengeluhkan tentang Yuda, aku
yasudahlah. Aku sedang berada lupa memperkenalkan diri. Namaku Aku : “Lo bisa gak sih gak nyari
pada fase di mana tidak lagi Ryana, seorang dokter hewan masalah?” tanyaku pada Vian yang
mengemis dan meminta seseorang yang bekerja di salah satu kebun duduk di depanku
untuk memberikan perhatiannya binatang di Indonesia. Melihat dan Vian : “Lah, dia yang mulai, Ry..”
padaku. Sederhananya, kalau ia merawat satwa sudah menjadi
sayang, seharusnya tanpa perlu rutinitas harianku. Masuk kantor Aku : “Emang dasar cupang ya Lo”
diminta ia akan mempedulikanku. pukul 8 pagi, dan pulang pukul 5 Vian : “Gak akan ada asap kalo
Aku tahu kita telah samasama sore. Hidupku seolah tertata gak ada api”
dewasa, namun Aku tetaplah dengan begitu apik, tanpa celah.
wanita yang butuh sandaran dan Kadangkadang Aku harus piket Aku : “Kagak nyambung lo”
tempat berbagi kala gundah malam apabila ada satwa yang Vian : “Maapin dok “ ujar Vian
menghampiri. Sayangnya, Yuda butuh perawatan intensif. Awalnya sambil melengkungkan senyumnya
mengabaikan itu dan menganggap terasa berat ketika harus padaku.
Aku adalah wanita mandiri yang mengubah jam tidurku, lamalama
bisa melakukan semua tanpanya mulai terbiasa, ditambah lagi Aku Begitulah Vian, selalu mampu
dan seakan tak memiliki hari buruk memiliki partner kerja yang tiada mengubah suasana apapun
dalam hidupku. duanya, malam akan terasa menjadi positif. Hari tanpa dia,
Aku pernah sengaja tak singkat saat bersamanya. Aku seakan ada yang kurang. Ia selalu
membalas pesan Yuda selama 2 biasa memanggilnya Cupang, berhasil menghibur siapapun yang
hari, dengan harapan ia akan
Oktober 2021 19

