Page 54 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 54

Gambar 3.2 Struktur Kimia Beta Karoten

                                                 Sumber: Anonim, 2019

                     Beta-karoten memiliki struktur kimia yang ditandai dengan rantai karbon yang besar
              dengan ikatan ganda dan tunggal yang bergantian, diakhiri pada setiap ujungnya oleh struktur

              cincin. Selain memberikan sifat antioksidan, ikatan ganda yang bergantian ini disebut sebagai

              ikatan rangkap terkonjugasi yang rentan terhadap pembelahan oksidatif dan isomerisasi dari
              trans ke bentuk cis (Mernitz, 2008).


                     Beta-karoten berwujud kristal berwarna merah kecoklatan hingga ungu. Beta-karoten
              agak larut dalam kloroform dan benzen, sangat larut dalam eter dan aseton, dan tidak larut dalam

              air. Karotenoid sangat sensitif terhadap asam, panas, cahaya, dan oksigen (Friedrich, 1988),

              sehingga harus selalu disimpan dalam ruangan gelap (tidak ada cahaya) dan dalam ruangan
              vakum, pada suhu -200°C. Karotenoid yang terbaik disimpan dalam bentuk padatan kristal dan

              didalamnya  terdapat  pelarut  hidrokarbon  seperti  petroleum,  heksana  atau  benzena  untuk
              meminimalkan resiko kontaminasi dengan air sebelum dianalisa lebih lanjut (Pinem, 2010).


                     Beta-karoten juga digunakan sebagai zat pewarna untuk makanan seperti margarin. Beta-
              karoten  juga  dapat  dikonversi  menjadi  vitamin A  (retinol)  oleh  tubuh.  Beta-karoten  adalah

              antioksidan yang memiliki fungsi melindungi tubuh dari molekul yang disebut radikal bebas

              yang merusak. Radikal bebas menyebabkan kerusakan sel melalui proses yang dikenal sebagai
              oksidasi (Ehrlich, 2010).


                   2.  Antosianin

                     Secara kimia antosianin merupakan turunan struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan
              semuanya  terbentuk  dari  pigmen  sianidin  dengan  penambahan  atau  pengurangan  gugus

              hidroksil, metilasi dan glikosilasi (Harborne 2005). Antosianin adalah senyawa yang bersifat
              amfoter, yaitu memiliki kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun dengan basa.

              Dalam media asam antosianin berwarna merah, dan pada media basa berubah menjadi ungu dan

              biru (Man 1997). Antosianin adalah metabolit sekunder dari famili flavonoid, dalam jumlah
              besar ditemukan dalam buah-buahan dan sayur-sayuran (Supriyono 2008). Antosianin adalah

              suatu kelas dari senyawa flavonoid, yang secara luas terbagi dalam polifenol tumbuhan. (Sundari
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59