Page 51 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 51
3. Pewarna Buatan
Pewarna buatan disintesis melalui reaksi kimia yang menghasilkan senyawa-senyawa
pewarna tertentu. Pewarna buatan memiliki kestabilan yang lebih tinggi daripada pigmen
alami dan sering digunakan untuk memberikan warna yang konsisten dan intensif pada
makanan dan minuman. Pewarna buatan bisa larut dalam larutan atau berbentuk padat.
4. Reaksi Kimia
Beberapa makanan mengalami perubahan warna sebagai hasil dari reaksi kimia yang
terjadi selama proses pemanasan, fermentasi, atau oksidasi. Contohnya, perubahan warna roti
yang menjadi cokelat saat dipanggang, atau perubahan warna apel yang teroksidasi menjadi
cokelat setelah dipotong.
5. Pewarna Alami yang Dimodifikasi
Beberapa pewarna alami dapat dimodifikasi secara kimia untuk meningkatkan stabilitas,
kelarutan, atau intensitas warnanya. Proses modifikasi ini bisa melibatkan pengubahan
struktur kimia pigmen alami melalui reaksi kimia tertentu.
6. Nanoteknologi
Penggunaan nanopartikel dalam pembentukan warna makanan dan minuman semakin
berkembang. Nanopartikel pigmen dapat memberikan warna yang intensif dengan dosis yang
sangat rendah, sehingga dapat menghasilkan produk dengan warna yang cerah dan konsisten.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan pewarna makanan biasanya diatur oleh otoritas
kesehatan untuk memastikan keamanan penggunaannya dan memenuhi standar keamanan
pangan yang ditetapkan. Selain itu, produsen makanan dan minuman juga harus
mempertimbangkan preferensi konsumen dan tren pasar dalam penggunaan warna dalam produk
mereka.
C. Jenis-Jenis Zat Pewarna
Zat pewarna dibagi menjadi dua macam, yaitu zat pewarna alami dan zat pewarna
sintetis. Zat pewarna alami diperoleh dengan mengekstrak tumbuhan, lebih aman, namun variasi
warna & jumlahnya sedikit, kurang praktis, serta tidak tahan lama (mudah memudar). Zat
pewarna sintetis lebih beragam, stabil pada penyimpanan, praktis, dan tahan lama.
1. Zat Pewarna Alami
Zat pewarna alami adalah zat yang digunakan untuk pewarna makanan yang diperoleh
dari bahan alam, misalnya dari tumbuhan dan hewan. Dalam kehidupan sehari-hari orang jarang
menggunakan zat pewarna alami, terlebih bagi mereka yang mempunyai usaha makanan dalam
skala besar. Hal ini disebabkan warna yang dihasilkan zat pewarna alami kurang menarik dan