Page 47 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 47

tukak  lambung,  dapat  meningkatkan  iritasi  pada  lambung  dan  menyebabkan  gejala

                       seperti mulas, nyeri lambung, atau gangguan pencernaan lainnya.
                   2.  Gangguan  Metabolisme:  Beberapa  zat  pengasam  sintesis,  terutama  jika  dikonsumsi

                       dalam jumlah besar, dapat mempengaruhi keseimbangan pH tubuh dan metabolisme
                       asam-basa. Gangguan ini bisa memengaruhi kesehatan tulang, ginjal, dan sistem tubuh

                       lainnya.

                   3.  Efek Alergi atau Intoleransi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau
                       intoleransi  terhadap  zat  pengasam  tertentu.  Misalnya,  sulfat  yang  digunakan  dalam

                       bentuk sulfat untuk mengasamkan makanan bisa menjadi pemicu alergi pada orang
                       yang sensitif terhadap sulfat.

                   4.  Peningkatan Risiko Penyakit: Beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi antara

                       konsumsi zat pengasam tertentu dengan peningkatan risiko penyakit tertentu. Misalnya,
                       konsumsi berlebihan asam lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

                   5.  Efek pada Gigi: Minuman bersoda atau minuman asam lainnya yang mengandung zat
                       pengasam dapat merusak enamel gigi jika dikonsumsi secara berlebihan atau secara

                       teratur.  Ini  dapat  meningkatkan  risiko  pembentukan  kerusakan  gigi  atau  kerusakan
                       email.


              H.  Analisis Zat Pengasam

                     Analisis zat pengasam melibatkan berbagai metode laboratorium untuk mengidentifikasi

              dan  mengukur  konsentrasi  zat  pengasam  dalam  sampel  makanan  atau  minuman.  Berikut
              beberapa metode analisis yang umum digunakan:

                    1.   Salah  satu  metode  yang  paling  umum  digunakan  adalah  pengukuran  pH,  yang
                      mengukur  tingkat  keasaman  suatu  larutan.  Pengukuran  ini  dapat  dilakukan  dengan

                      menggunakan pH meter atau kertas indikator pH.

                    2.  Kromatografi  adalah  teknik  pemisahan  yang  digunakan  untuk  memisahkan  dan
                      mengidentifikasi  komponen-komponen  dalam  campuran.  Kromatografi  cairan  (LC)

                      dan kromatografi gas (GC) sering digunakan untuk analisis zat pengasam, terutama
                      ketika mengukur konsentrasi yang sangat rendah.

                    3.  Spektrofotometri  adalah  metode  analisis  yang  menggunakan  penyerapan  atau  emisi

                      cahaya oleh zat kimia untuk mengukur konsentrasinya dalam larutan. Spektrofotometer
                      UV-Vis sering digunakan untuk analisis zat pengasam.

                    4.  Titrimetri  adalah  metode  analisis  yang  melibatkan  penambahan  larutan  standar  ke
                      sampel  untuk  menentukan  konsentrasi  suatu  zat. Titrimetri  asam-basa,  di  mana  zat
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52