Page 4 - Modul Pembelajaran Sejarah - Perlawanan Rakyat Daerah terhadap Penjajahan Bangsa Eropa
P. 4
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase F, peserta didik menguasai sejumlah kompetensi, yakni mampu
berpikir sejarah, melakukan literasi sejarah, penelitian dan penulisan sejarah secara
sederhana, menunjukkan sikap dan perilaku kesadaran sejarah dan empati sejarah,
serta menghasilkan projek sejarah dalam bentuk produk digital atau nondigital.
Kompetensi tersebut dikuasai setelah peserta didik mempelajari berbagai peristiwa
sejarah pada masa penjajahan bangsa Barat, perlawanan rakyat daerah terhadap
penjajah, pergerakan kebangsaan Indonesia, pendudukan Jepang, proklamasi
kemerdekaan Indonesia, mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan
Sukarno, pemerintahan Suharto, dan reformasi. Kompetensi-kompetensi itu dicapai
melalui berbagai strategi pembelajaran sejarah inkuiri yang aktif, menyenangkan
dan bermakna.
Tujuan Pembelajaran
➢ Siswa dapat menjelaskan berbagai bentuk perlawanan rakyat daerah terhadap
Belanda di Indonesia.
➢ Siswa memahami latar belakang, proses, dan dampak dari perlawanan di
berbagai daerah.
➢ Siswa mampu menganalisis faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan
perlawanan rakyat terhadap Belanda.
Materi Pembelajaran
Perlawanan Rakyat Daerah terhadap Penjajahan Bangsa Eropa
Ciri-ciri Perlawanan Sebelum Abad XX
Perlawanan terhadap penjajahan pemerintah Hindia Belanda terjadi di berbagai
daerah di Indonesia. Hindia-Belanda (Indonesia) pada abad ke-17 dan 18 tidak
dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang
bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde
Oostindische Compagnie atau VOC). Monopoli perdagangan dan mencampuri urusan
dalam kerajaan menyebabkan perlawanan di berbagai daerah. Perlawanan tersebut
belum dapat mengusir penjajah, namun membangkitkan semangat anti penjajahan.