Page 5 - Modul Pembelajaran Sejarah - Perlawanan Rakyat Daerah terhadap Penjajahan Bangsa Eropa
P. 5

Pada  awalnya  Belanda  datang  ke  Indonesia  hanya  untuk  berdagang.  Faktor

               khusus  yang  menyebabkan  bangsa  Belanda  harus  melakukan  penjelajahan
               samudera  adalah  ditutupnya  pelabuhan  Lisabon  bagi  para  pedagang  Belanda.

               Belanda berhasil mengusai berbagai wilayah yang ada di Indonesia salah satunya
               adalah  dengan  menggunakan  strategi  devide  et  impera  (adu  domba).  Belanda

               membela salah satu pihak yang bersengketa kemudian mengambil keuntungan dari

               konflik intern dalam sebuah wilayah. Kemudian Belanda memaksa untuk memonopoli
               perdagangan  yang  ada  di  Indonesia.  Tanggapan  rakyat  Indonesia  dengan  sikap

               Belanda kemudian dengan mengadakan berbagai perlawanan fisik.

                   Abad  XIX  merupakan  puncak  perlawanan  rakyat  Indonesia  di  berbagai  daerah

               dalam  menentang  Pemerintah  Hindia  Belanda.  Kegigihan  perlawanan  rakyat
               Indonesia  menyebabkan  Belanda  mengalami  krisis  keuangan  untuk  biaya  perang.

               Perlawanan di berbagai daerah tersebut belum berhasil membuahkan kemerdekaan.

               Semua perlawanan dapat dipadamkan dan kerajaan-kerajaan di Indonesia semakin
               mengalami  keruntuhan.  Secara  umum,  kegagalan  perjuangan  rakyat  Indonesia  di

               berbagai daerah dalam mengusir penjajah adalah:

                   1)  Bersifat lokal/kedaerahan

                        ➢  Terbatas pada wilayah tertentu: Perlawanan umumnya terjadi di wilayah-

                           wilayah  yang  secara  langsung  mengalami  tekanan  dan  eksploitasi  dari
                           penjajah.

                        ➢  Dipimpin  oleh  tokoh  lokal:  Para  pemimpin  perlawanan  biasanya  adalah
                           tokoh-tokoh  yang  memiliki  pengaruh  di  daerah  masing-masing,  seperti

                           para bangsawan, ulama, atau tokoh adat.
                   2)  Lebih mengandalkan kekuatan senjata

                        ➢  Keterbatasan  persenjataan:  Masyarakat  di  berbagai  daerah  melakukan

                           perlawanan  dengan  mengandalkan  senjata.  Sementara  senjata  lawan
                           lebih  modern,  sehingga  musuh  mudah  mengalahkan  rakyat  Indonesia.

                           Rakyat  Indonesia  pada  masa  itu  umumnya  menggunakan  senjata

                           tradisional  seperti  keris,  tombak,  panah,  dan  bambu  runcing  untuk
                           melawan pasukan penjajah yang jauh lebih modern.

                   3)  Dipimpin oleh Tokoh Agama atau Adat
                        ➢  Pengaruh  tokoh  agama:  Tokoh-tokoh  agama  seperti  ulama  memiliki

                           pengaruh besar dalam menggerakkan rakyat untuk melawan penjajah.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10