Page 79 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI SEPTEMBER 2021 VERSI ONLINE
P. 79
Layak diperhatikan, bahwa pe- nya berkembang dan lebih popul-
rintah mengambil itu ditentukan er pendapat Abu Hanifah. Di mana
Allah secara global yaitu “min am- zakat dalm kategori ini mencakup
waihim”(dari berbagai macam harta segala tetumbuhan yang bernilai
mereka). Riilnya memang sumber ekonomi, walaupun tidak termasuk
kekayaan masing-masing orang makanan pokok. Konsekwensinya
adalah berbeda beda. Sebagai pen- hasil pertanian bawang putih, cabe,
jelas yang kata global itu, pada ayat sayuran dan sebaginya masuk
lain Allah berfirman: dalam sumber zakat. Begitu pula
“Wahai orang-orang yang ber- buah-buahan selain kurma dan ang-
iman, nafkahkanlah yang baik-baik gur seperti jeruk, mangga, pepaya,
dari hasil usaha kalian dan dari apa apel dan sebagainya juga masuk
yang kami keluarkan dari bumi un- dalam sektor sumber zakat. Terma-
tuk kalian” (QS Al-Baqarah: 267) suk hal yang populer saat ini ada-
Ayat ini menjelaskan dua sum- lah adalah zakat pendapatan atau
ber utama jenis kekayaan ma nusia profesi. Perkembangan ini wajar se-
yang terkait dengan kewajiban in- bab adanya perkembangan sumber
faq/zakat yaitu hasil kerja dan ha- kekayaan yang memang menjadi
sil bumi. Dua sumber ini tampak sumber global zakat sebagaimana
definitif namun masih juga memiliki sabda Nabi kepada Mu’adz:
cakupan yang banyak. Al-Thabari “ Jika mereka mentaatimu dalam
menjelaskan bahwa yang dimaksud hal itu (sholat lima wakatu), maka se-
dengan hal-hal baik dari apa yang lanjutnya beritahukan kepada mer-
kalian dapatkan (kasabtum) adalah eka, bahwa Allah telah mewajibkan
mencakup dua hal yaitu jual beli dan sedekah (zakat) yang diambil dari
yang kedua adalah produksi. (Jami’ para orang kaya mereka, kemudian
al-Bayan, V/555) didistribusikan kepada yang fakir di
Layak jika kemudian Nabi men- antara mereka. (HR. Al-Bukhari:1498
definitifkan sumber global yang ada dan Muslim:29)
dalam al-Qur’an itu yang kemudi- Masing-masing sektor dengan
an dirumuskan para ulama men- nishab dan kadar yang tetap dan
jadi lima sektor utama yaitu emas semuanya didistribusikan ke sek-
dan perak (al-naqdain), perniagaan tor-sektor yang telah ditentukan
(urudh at-tijarah), pertanian dan secara syar’i. Kewajiban zakat bersi-
perkebunan (al-zuru’ wa al-tsimar), fat abadi tak dapat dibatalkan oleh
hewan ternak (al-an’am), tambang siapapun.
dan temuan (al-ma’adin wa al-rikaz). Berbeda dengan pajak yang
(Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-Is- dasarnya adalah kebijakan pengua-
lamy wa Adillatuh, III/1819) sa, baik sektor, kadar maupun distri-
Selanjutnya masing-masing ari businya. Suatu saat dapat berganti
lima sektor tersebut juga masih sektor, kadar maupun distribusinya.
mengalami perkembangan dari Misalnya pajak penghasilan (PPh),
sisi perwujudannya seiring dengan pajak pertambahan nilai (PPN),
perkembangan zaman didukung Bea Materei (BM), pajak bumi dan
oleh pendapat ulama klasik mau- bangunan (PBB) dan sebaginya.
pun modern. Contohnya, untuk Semuanya adalah kewajiban yang
zakat pertanian dan perkebunan bersifat administratif kenegaraan,
pada masa lalu lebih populer ter- sah dan tidaknya tidak terkait den-
batas pada hasil pertanian bahan gan niat dan keikhlasan. Wallahu
makanan pokok, namun selanjut- a’lam.*
Muharram 1443/September 2021 | MULIA 75