Page 61 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI AGUSTUS 2021_Neat
P. 61

him sadar  bahwa kedua tempat       sampai  merampas  kebahagiaan,
            tersebut adalah tempat tumbuh       ibadah, waktu, tenaga dan fikiran
            suburnya berhala.                   berarti  kita  sudah  dijajah  oleh
               Maka    Nabi    Ibrahim   me-    keinginan-keinginan kita.
            merdekakan     keluarganya   dari
            hal itu dengan membawanya ke        Merdeka dari berharap kepada
            padang tandus  di Jazirah Arab      manusia
            yang belum didominasi oleh pen-        Mempunyai harapan dan ci-
            jajahan apapun. Untuk apa? agar     ta-cita adalah hal yang normal,
            menjadi  cikal  bakal  peradaban    namun  bila terlalu  berharap  ke-
            manusia bertauhid. Manusia yang     pada orang lain, maka kita akan
            bebas merdeka dari pengham-         selalu memikirkan bahkan sam-
            baan kepada selain Allah.           pai terobsesi dan lupa pada ken-
               Maka kita harus memerdeka-       yataan. Jika lupa pada kenyata-
            kan keluarga kita dari pengaruh     an akan membuat akal sehat kita
            kesyirikan,  khurafat  dan  takhay-  tertutup, karena kenyataan tidak
            yul.  Memurnikan  aqidah  seluruh   selalu indah.
            anggota keluarga dengan memi-          Terjajahnya kita oleh rasa ke-
            liki teritorial yang aman, di mana   cewa apabila harapan terlalu ting-
            semua anggota keluarga merde-       gi pada orang lain. Padahal orang
            ka untuk beribadah dan melak-       tersebut adalah manusia biasa
            sanakan syariat agama Allah.        yang memiliki kekurangan.
                                                   Sayyidina Ali pernah berkata,
            Merdekakan Keluarga dari nafsu      “Aku sudah pernah merasakan
            dan sifat konsumtif                 semua kepahitan dalam hidup
               Hawa nafsu adalah bagian yang    dan yang paling pahit ialah ber-
            tidak terpisahkan dalam diri ma-    harap kepada manusia.” Maka
            nusia, Karena hawa nafsu adalah     sepantasnyalah kita memerdeka-
            karunia dari Allah untuk meleng-    kan keluarga dari semua peng-
            kapi kehidupan kita. Namun nafsu    harapan kepada selain Allah.
            sendiri harus kita kendalikan, kare-   Semua bentuk kemerdekaan
            na dia sangat berpotensi menjadi    itu hanya bisa kita peroleh den-
            liar.  Orang-orang  yang  diperbu-  gan bersyukur, berdamai dengan
            dak hawa nafsu, hari-harinya ha-    kekurangan diri, Qana’ah meneri-
            nya  memikirkan  maksiat,  hingga   ma semua keadaan yang ditakdir-
            menghancurkan nilai-nilai moral     kan Allah serta tawakkal kepada
            yang ada pada dirinya juga meng-    Allah. Rasulullah    pernah bers-
            hancurkan orang lain.               abda,  “Seandainya kalian bert-
               Orang yang merdeka dalam         awakkal kepada Allah dengan
            mengarungi  hidup  tidak  akan      sebenar-benarnya tawakkal, nis-
            tersiksa  oleh  banyaknya  keingi-  caya Dia akan memberikan rezki
            nan.  Kebutuhan  kita    sangat  se-  kepada kalian sebagaimana Dia
            derhana,  sandang,  papan  dan      memberikan rizki kepada seekor
            pangan. Yang memberatkan ada-       burung. Mereka pergi dipagi hari
            lah gaya hidup. Keinginan itu sah-  dalam keadaan lapar dan kem-
            sah saja dan diperlukan, tapi jika   bali sore hari dalam keadaan
            hidup diperbudak oleh keinginan     kenyang.” (HR.at-Tirmidzi:2344).*


                                                        Dzulhijjah 1442/Agustus 2021 | MULIA  57
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66