Page 5 - e-modul bab 9 PAI_new
P. 5
3. Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekono-
mi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis
Jika dipandang semata-mata dari tujuan dan prinsip ekonomi,
maka tidak ada perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan
sistem ekonomi lain. Sebab menurut Daud Ali, semua sistem
ekonomi, termasuk sistem ekonomi Islam, memiliki tujuan yang
sama, yaitu mengupayakan pemuasan atas berbagai keperluan hidup,
baik hajat hidup pribadi maupun hajat hidup masyarakat secara
keseluruhan. Di samping itu, setiap sistem ekonomi bekerja di atas
motif ekonomi yang sama, yaitu berusaha mencapai hasil sebesar-
besarnya dengan tenaga dan ongkos seminim-minimnya.
Namun jika dilihat dari perbedaan keperluan hidup yang harus
dipenuhi, terdapat perbedaan dalam upaya mencapai tujuan,
terutama dalam pelaksanaan prinsip ekonomi. Karena perbedaan-
perbedaan itu pula, muncul beragam sistem ekonomi yang mempe-
ngaruhi pemikiran dan kegiatan ekonomi manusia sekarang ini, yaitu
sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Disamping dua sistem itu, kini
sedang dikembangkan sistem ekonomi Islam.
Sistem ekonomi Islam sangat berbeda dari ekonomi kapitalis
maupun sosialis. Ekonomi Islam juga tidak berada di antara
keduanya, karena ia sangat bertolak-belakang dengan sistem ekonomi
kapitalis yang lebih bersifat individual, dan sistem ekonomi sosialis
yang memberikan hampir semua tanggung-jawab kepada warganya.
Ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta penentuan
yang boleh dan tidak boleh ditransaksikan.
Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mandiri dan
terlepas dari sistem-sistem ekonomi lainnya. Adapun yang
membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem-sistem ekonomi
lainnya, sebagaimana diungkapkan oleh Suroso (dalam Lubis, 2000
:15), adalah:
1. Asumsi dasar dan norma pokok dalam proses maupun interaksi
kegiatan ekonomi yang diberlakukan. Asumsi dasar sistem
ekonomi Islam adalah syariat Islam. Syariat Islam diberlakukan
secara menyeluruh terhadap individu, keluarga, kelompok
masyarakat, pengusaha dan pemerintah di dalam upaya mereka
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik untuk kebutuhan jasmani
mapun rohani. Perintah agar melaksanakan ajaran Islam dalam
seluruh kegiatan umat Islam dapat dilihat dalam Q.S. al-Baqarah
:208.
4