Page 25 - Modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains Hidrolisis Garam
P. 25
Menurut (Sudarmo, 2013) sifat garam berdasarkan asam dan basa
penyusunnya dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang anionnya berasal dari asam kuat dan kationnya berasal dari
2. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
basa kuat, keduanya tidak bereaksi dengan air karena jika kedua ion tersebut
bereaksi dengan air maka akan segera membentuk ion-ion semula sehingga
garam bersifat netral
Garam yang anionnya berasal dari asam kuat dan kationnya berasal dari
Pada kehidupan sehari-hari, contoh garam yang berasal dari asam kuat
basa kuat, keduanya tidak bereaksi dengan air karena jika kedua ion tersebut
adalah pupuk KCl. Pupuk KCl dulunya biasa digunakan petani sebelum
bereaksi dengan air maka akan segera membentuk ion-ion semula sehingga
menjelang acara adat yaitu “ngliweti pa ri” atau tradisi pasar.
garam bersifat netral
Tradisi Ngliweti pari di Desa Jurang rejo, Kecamatan Sluke, Kabupaten
Rembang
Gambar 1. Tradisi ngliweti pari
Tradisi ngliweti pari merupakan syukuran yang biasanya dilaksanakan
oleh petani sebelum memulai tanam dan panen padi. Petani meyakini bahwa
terdapat kekuatan di luar diri manusia (sing mbahu rekso, ariwah leluhur,
danyang, roh-roh, jin, memedi, dan lainnya). (Purwanti, 2014).
25
Pada kehidupan sehari-hari, contoh garam yang berasal dari asam kuat
adalah pupuk KCl. Pupuk KCl dulunya biasa digunakan petani sebelum
menjelang acara adat yaitu “ngliweti pari” atau tradisi pasar.