Page 116 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 116
mayoritas yang ada di Indonesia dengan penduduk terbanyak di dunia saat
ini. Kata moderasi dalam bahasa Arab diartikan “alwasathiyyah”. Secara
bahasa “al-wasathiyyah” berasal dari kata “wasath”. Al-Asfahaniy
mendefenisikan “wasathan” dengan “sawa’un” yaitu tengah-tengah
diantara dua batas, atau dengan keadilan, yang tengah-tengan atau yang
standar atau yang biasa-biasa saja.
Sementara itu, kata moderasi sendiri berasal dari Bahasa Latin
moderâtio, yang berarti kesedangan (tidak kelebihan dan tidak kekurangan).
Moderasi beragama adalah adil dan berimbang dalam memandang,
menyikapi, dan mempraktikkan semua konsep yang berpasangan di atas.
Dalam KBBI, kata “adil” diartikan: 1) tidak berat sebelah/tidak memihak;
93
2) berpihak kepada kebenaran; dan 3) sepatutnya/tidak sewenangwenang.
Jadi, moderasi beragama adalah meyakini secara absolut ajaran agama yang
kita yakini dan memberikan ruang terhadap agama yang diyakini oleh orang
lain.
Dalam melihat dan menyelesaikan satu persoalan, Islam moderat
mencoba melakukan pendekatan kompromi dan berada di tengah tengah,
dalam menyikapi sebuah perbedaan, baik perbedaan agama ataupun
mazhab, Islam moderat mengedepankan sikap toleransi, saling menghargai,
dengan tetap meyakini kebenaran keyakinan masing-masing agama dan
mazhab, sehingga semua dapat menerima keputusan dengan kepala dingin,
tanpa harus terlibat dalam aksi yang anarkis.
Imam Shamsi Ali menyimpulkan bahwa moderasi itu adalah komitmen
kepada agama apa adanya, tanpa dikurangi atau dilebihkan. Agama
dilakukan dengan penuh komitmen, dengan mempertimbangkan hak-hak
vertikal (ubudiyah) dan hak-hak horizontal (ihsan).
93 Kementerian Agama RI, Moderasi Beragama, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama RI, 2019, hlm. 15 & 19
111