Page 118 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 118
Paham radikal tersebut mengarah pada sikap fanatik atau berlebih-lebihan
berlebih-lebihan (Mughalah/ ghuluw). Istilah radikalisme pada awalnya
digunakan oleh negara-negara Barat, namun sikap serta gejalapdalam
kekerasan yang mengatasnamakan agama dapat ditemukan dalam sejarah serta
tradisi dalam umat Islam. Oleh karena itu, paham radikal ini merupakan
penyimpanganagamayang bersikap berlebihan dimana sikap ini merupakan
bentuk netralisasi dari jalan kebenaran dan melewati batasanyang telah
ditentukan oleh Allah. Sementara itu, Agama di masa modern tentu memiliki
peranan penting sebagai pedoman masyarakat dalam memposisikan diri
berdampingan dengan zaman yang terus menerus berkembang agar tidak
menyimpang atau salah jalan. Selain itu, seiring dengan adanya perkembangan
demografi serta revolusi terkait teknologi transformasi dan informasi,
tentuseluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan keagamaan dimana segala informasi keagamaan dapat
dikemas dalam bentuk buku, video, serta berbagai situs jejaring sosial. Selain
itu, pusat-pusat studi terkait keagamaan pun semakin meningkat setiap
tahunnya. Dalam hal ini, tentu umat Islam harus siap menyongsongnya karena
hal ini akan sangat menentukan peran umat Islam di era modern ini apakah
mereka akan menjadi penonton, pemain pinggiran, atau menjadi kekuatan yang
secara positif menguatkan serta mengarahkan (Taher, 2007). Di lain sisi,
“Allah menyatakan bahwa peran yang dimainkan oleh umat Islam dalam
menyikapi kehidupan “sebagai ummatan wasathan (umat yang serasi dan
seimbang)”. Maksudnya disini adalah seimbang dalam menghadapi
keanekaragaman yang ada di masa modern. Menurut Quraish Shihab dalam
(Asep Abdurrohman, 2018) beranggapan bahwa keanekaragaman dalam
kehidupan manusia merupakan keniscayaan yang telah dikehendaki oleh Allah
Swt. Termasuk dalam hal ilmiah serta tanggapan manusia terkait kebenaran
dari kitab-kitab suci, baik dalam hal penafsiran maupun pengamalannya. Di
berbagai belahan dunia, terdapat 3 golongan kaum, yaitu: (1) Fundamentalis,
dimana kaum ini memaknai Islam dalam konteks tekstual yangterdapat dalam
Alquran dan Hadis (2) Liberalis, memberikan ruang untuk logika sebagai
113