Page 16 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 16

Maka, keyakinan keagamaan -secara metodologis harus dibedakan dari agama

                            itu sendiri. Agama sangat universal, sementara keyakinan keagamaan bersifat
                            particular.

                                Begitu juga dengan Kitab suci, pesannya sangat universal, berlaku secara

                            seragam bagi umat penganutnya di seluruh penjuru dunia. Tetapi, pada waktu
                            agama  itu  harus  menjadi  operasional  dalam  kehidupan  manusia,  teks  suci

                            tersebut tidak dapat begitu saja digunakan dalam kehidupan yang nyata.
                                Supaya  operasional,  maka  ajaran  dalam  teks  suci  tersebut  harus

                            diinterpretasikan  makna-maknanya  supaya  dapat  dipahami  oleh  para

                            pemeluknya, untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman bagi kehidupannya.
                            Dalam upaya menginterpretasikan makna ajaran-ajaran yang ada dalam teks

                            suci  tersebut,  para  pemeluk  agama  yang  bersangkutan  menggunakan
                            kebudayaan mereka sebagai acuhan. Sadar atau tidak, hasil interpretasi mereka

                            itu  menjadi  bagian  dari  sistem-sistem  pengetahuan  dan  keyakinan  di  tmpat
                            mereka menjalani kehidupan.

                                Hasil-hasil interpretasi itu kemudian menjadi pedoman yang sakral atau

                            suci  bagi  kehidupannya.  Dengan  kata  lain,  hasil  interpretasi  itu  kemudian
                            menjadi  model  kebudayaannya  atau  menjadi  bagian  dari  kebudayaan  yang

                            telah mereka ciptakan. Itu artinya, bahwa Islam yang diturunkan di tengah-
                            tengah bangsa Arab telah diadopsi oleh masyarakat non arab dengan kultur

                            yang berbeda, sehingga dalam memahami ajaran Islam  masing-masing  dari

                            mereka memiliki perbedaan. Dari perbedaan itu muncul banyak corak Islam.
                            Ada Islam Iran, Islam Indonesia, Islam afrika dan lain sebagainya. Masing-

                            masing  varian  mempresentasikan  dimensi  budayanya  sesuai  dengan
                                                                    6
                            Interpretasi mereka terhadap ajaran Islam.
                            b. Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah untuk bidang hukum

                               Islam.
                            c.  Khawarij,  Murji’ah,  Muktazilah,  Maturidiyyah  dan  Asy’ariyyah  untuk

                               bidang teologi.


                        6  Hammis Syafaq, Pengantar Studi Islam Buku Ajar, (Surabaya: Sunan Ampel Press, 2018), H. 7-
                        10



                                                              11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21