Page 18 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 18
BAB II ISLAM DAN FUNDAMEN TALISM E/ EKSTR IME
ISLAM DAN FUNDAMENTALISME/ EKSTRIME
A. Pengertian Islam dan Fundamentalisme
Secara etimologi, kata Islam berasal dari kosakata bahasa Arab salima
yang berarti selamat sentosa. Dari akar kata ini pula, terbentuk aslama-
yuslimu-islaman, yang maknanya selamat, damai, patuh, taat, berserah diri, dan
aman.
Sedangkan makna Islam menurut istilah menunjuk pada suatu agama yang
dibangun pada lima pilar yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat,
melaksanakan shalat, melaksanakan puasa dibulan Ramadhan, mengeluarkan
7
zakat, serta melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Menurut Prof. Dr. Muhammad Abdullah Draz, arti sebenarnya kata Islam
adalah penyerahan diri secara total terhadap kehendak Allah tanpa perlawanan.
Begitu juga menutut Prof. Dr. M. Tahir Azhary, Islam berarti penundukan diri
(secara total) setiap makhluk Allah SWT (terutama manusia), terhadap
8
kehendak dan ketetapan-Nya (Sunnatullah).
Secara etimologis, fundamentalisme, berasal dari kata fundamen yang
berarti dasar. Pada istilah fundamentalisme sering pula diganti dengan istilah
“revivalisme, militancy, reasurtion, resurgence, activism dan reconstruction”.
Sedangkan secara terminologis, fundamentalisme adalah aliran pemikiran
Keagamaan yang cenderung menafsirkan teks-teks keagamaan secara rigid dan
literalis. Istilah fundamentalisme kemudian digunakan oleh para Orientalis,
pakar Ilmu sosial dan kemanusiaan Barat untuk kecenderungan pemikiran yang
hampir sama dengan apa yang dijumpai dalam agama Kristen, di dalam
9
masyarakat yang memeluk agama lain, termasuk agama Muslim.
7 Hambali dan Mu'alimin, “Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer” (Yogyakarta: IRCiSoD,
2020), hlm. 27.
8 Mardani, “Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi” (Depok: KENCANA, 2017), hlm.
19.
9 Muh. Wasith Achadi, “FUNDAMENTALISME DALAM ISLAM”, Pendidikan Islam dan Studi
Islam Vol. 3 No 1. 2020. Hal. 177.
13