Page 4 - BAB IX - ELEKTROKIMIA DAN ELEKTROLISIS
P. 4
ELEKTROKIMIA DAN ELEKTROLISIS
9.1 ELEKTROKIMIA
9.1.1 Sel Volta
Sel Volta lahir dari gagasan seorang ilmuan berkebangsaan Italia yaitu Alessandro
Giuseppa Volta (1745-1827) dan Lugini Galvani (1737- 1798). Sel volta merupakan
cabang dari sel elektrokimia yang mengubah energi kimia (reaksi redoks) menjadi energi
listrik. Pada sel volta terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik ini disebut
juga reaksi spontan. Sel Volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang
memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang teroksidasi ke
zat kimia yang direduksi. Dalam sel Volta, oksidasi berarti dilepaskannya elektron oleh
atom, molekul, atau ion. Sedangkan reduksi berarti diperolehnya elektron oleh partikel-
partikel ini.
1. Penulisan Diagram Sel
Diagram sel volta ditulis dengan cara sebagai berikut:
Anode | Ion || Ion | Katode
Atau
Oksidasi || Reduksi
2. Deret Volta
Deret volta adalah deret yang menyatakan unsur-unsur logam berdasarkan
kenaikan potensial elektrode standarnya. Jika potensial elektroda (E) suatu logam
semakin negatif, berarti: a. logam tersebut semakin reaktif (semakin mudah melepaskan
elektron) dan b) logam tersebut merupakan reduktor yang kuat (semakin mudah
mengalami oksidasi). Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk potensial elektroda (Eo) suatu
logam semakin positif. Jadi kegunaan deret volta ini adalah sebagai acuan apakah logam
tersebut dapat bereaksi dengan ion logam lain. Deret Volta dinyatakan dalam deret
sebagai berikut:
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn (H O) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Ag Pt Au
2
reduktor paling kuat, alami oksidasi reduktor terlemah, alami reduksi tak
+
mereduksi H O menghasilkan H dapat mereduksi H , H O, dan
2
2
2
mereduksi ion-ion logam di sebelah ion-ion di sebelah kirinya
+
kanannya mereduksi H
menghasilkan H 2