Page 38 - dewi johormanik
P. 38
“Baik, Sultan!” jawab pengawal itu, lalu
bergegas pergi.
Baru saja ia melangkah, datang berpuluh-puluh
ekor kera menghadangnya. Kera-kera itu menjerit
memanggil teman-temannya. Dalam sekejap jumlah
mereka bertambah banyak. Kera-kera itu meringis,
siap menerjang pengawal Sultan Sefurijal. Seluruh
tubuh pengawal itu bergemetar.
“Kawan! Jangan ganggu dia!” pinta Dewi
Joharmanik mencegah kera-kera itu.
Setelah mendengar seruan itu, kera-kera itu
berlari meninggalkan pengawal itu, lalu naik ke atas
dahan pohon gurda.
“Terima kasih, Tuan Putri,” kata pengawal itu
sambil merangkak ke arah Dewi Joharmanik.
“Maaf, Tuan Putri. Paduka ini bidadari atau
putri raja? Kalau Tuan Putri berkenan, hamba ingin
tahu siapa sebenarnya Paduka dan berasal dari
mana?” kata pengawal sambil memegangi lututnya
yang masih gemetar karena ketakutan.
31