Page 42 - dewi johormanik
P. 42
banyak kelebihan, Sultan Sefurijal belum memiliki
pendamping. Ketika mereka berdekatan, Sultan
Sefurijal pun salah tingkah. Belum pernah ia melihat
gadis di negerinya secantik Dewi Joharmanik.
“Selamat datang, Tuan!” kata Dewi Joharmanik
sejadi-jadinya.
“Terima kasih, saya diizinkan singgah di tempat
Tuan Putri,” sahut Sultan Sefurijal gugup.
Meskipun telah saling menyapa, keduanya
tidak berani saling menatap. Dewi Joharmanik
menundukkan wajahnya sambil memainkan jari-
jemarinya. Pandangan Sultan Sefurijal tertuju ke
tangan Dewi Joharmanik. Ketika mereka mengangkat
wajahnya, pandangan mata keduanya bertatapan.
Keduanya tersipu-sipu. Akhirnya, Sultan Sefurijal
lebih cepat menguasai keadaan.
“Maaf, boleh saya bertanya, Dinda?”
“Tentu! Tentu saja boleh.”
“Mengapa Dinda berada di hutan ini?”
“Ceritanya panjang. Ini rahasia keluarga.
Kelak jika Tuhan menghendaki, Kanda akan
mengetahuinya.”
35