Page 45 - dewi johormanik
P. 45

Perjalanan kedua utusan Sultan Sefurijal telah
          memasuki halaman istana. Mereka langsung menuju

          ke puri istana. Seorang dayang yang sedang menyapu

          itu terusik dengan kedatangan kedua prajurit itu.

               “Maaf, saya ingin menghadap Tuan.”

               “Mana  hasil  buruannya?”  kata  dayang  itu

          menghalangi langkah mereka.

               “Sudahlah, jangan macam-macam. Ini penting!”

               “Tidak bisa!”

               Ketika mendengar kegaduhan di halaman istana,

          Permaisuri Tua keluar dari kamar sambil tersenyum

          melihat abdinya sedang bercanda. Setelah melihat
          Permaisuri  Tua  datang,  mereka  tersipu-sipu,  lalu

          bersimpuh di hadapannya.

               “Ampun,  Tuan  Putri.  Dayang  ini  suka

          mengganggu.”

               “Tidak,     Tuan      Putri.    Saya      tidak    suka

          mengganggu.”

               “Sudah-sudah! Mengapa kalian berdua pulang

          lebih cepat?” tanya Permaisuri Tua.

               “Hamba  berdua  diutus  menyampaikan  pesan


                                         38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50