Page 18 - MODUL SUFA REVISI
P. 18
Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa
hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan.
Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan
menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra,
Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan
Nusa Tenggara.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi pertanda bahwa
bangsa Indonesia merupakan bangsa yang merdeka dan lepas dari
penjajahan. Namun setelah apa yang pernah dilakukannya ketika
menjajah Indonesia selama 3,5 abad, tentunya Belanda tidak mau
mengakui kemerdekaan Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk
merebut kembali Indonesia. Perlawanan pun terus dilakukan oleh
pejuang Indonesia, baik secara fisik maupun diplomatik.
Selama kurun waktu 1945 hingga 1949, setidaknya telah dilakukan
lima kali perundingan untuk mencapai kesepakatan atas pengakuan
kedaulatan negara Republik Indonesia. Dimulai dengan perjanjian
Linggarjati di Jawa Barat (November 1946). Perundinngan ini
menghasilkan kesepakatan bahwa Belanda mengakui eksistensi Negara
Republik Indonesia, tetapi hanya dalam tiga wilayah kekuasaan yaitu
Sumatera, Jawa, dan Madura. Namun empat bulan berselang, Belanda
menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian tersebut dan mulai
melancarkan serangan melalui Agresi Militer Belanda I.
Berbagai pertempuran pun terus terjadi hingga kembali dilakukan
perundingan melalui perjanjian Renville di atas kapal Renville milik
Amerika Serikat yang dilabuhkan di Tanjung Priok, Jakarta (Januari 1948).
Hasil dari perjanjian tersebut merugikan Indonesia karena Belanda
menguasai wilayah-wilayah penghasil pangan dan sumber daya alam,
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 11