Page 19 - MODUL SUFA REVISI
P. 19
serta memblokade ekonomi Indonesia. Bahkan tak lama berselang,
Belanda mulai menyerang ibu kota Indonesia yang saat itu berada di
Yogyakarta. Serangan tersebut dinamakan Agresi Militer Belanda II.
Akibat terus menerus melakukan konfrontasi terhadap Indonesia,
dunia internasional pun mengecam tindakan Belanda dan meminta untuk
menghentikan operasi militernya. Perundingan pun kembali digelar
melalui perjanjian Roem-Royen (Mei 1949) yang dilaksanakan di Hotel
Des Indes, Jakarta. Perundingan ini menghasilkan kesepakatan bahwa
kedua negara menghentikan peperangan dan mempersiapkan diri untuk
menyelesaikan permasalahan pada Konferensi Meja Bundar (KMB) yang
nantinya akan digelar di Den Haag, Belanda.
Sebagai bentuk persiapan, Indonesia dan Negara Boneka Bentukan
Belanda melakukan Konferensi Inter Indonesia (Juli 1949). Konferensi ini
dilakukan dua kali, yaitu di Yogyakarta dan Jakarta. Hasil konferensi ini
adalah penyusunan kembali pemerintahan Indonesia dalam bentuk
negara federal atau negara serikat yang terdiri dari pemerintah pusat,
provinsi, dan daerah. Bentuk pemerintahan yang seperti ini merupakan
salah satu syarat agar Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan dari
Belanda. Akhirnya setelah syarat dipenuhi dan KMB digelar pada 27
Desember 1949, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan disahkan.
Penyerahan pengesahan dilakukan bersamaan, baik di Amsterdam
maupun di Jakarta.
Masalah:
1. Apa yang melatarbelakangi Indonesia-Belanda membuat
perundingan?
2. Apa saja perundingan yang dilakukan oleh Indonesia-Beanda?
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 12