Page 22 - MODUL SUFA REVISI
P. 22

Sutan  Sjahrir  dari  Pihak  RI  dan  Dr.  J.H.  Van  Mook  dari  pihak  Belanda.

                        Adapun  penengah  perundinga  berasal  dari  phak  Sekutu  yang  diwakili
                        oleh Sir Archibald Clark Ker, Seorang diplomat senior dan mantan duta

                        besar Inggris di Uni Soviet yang di angkat sebagai duta istimewa Inggris

                        untuk Indonesia (Zed, 2012: 214-215).

                               Pada  27  Maret  1946  Sutan  Syahrir  memberikan  belasan  terhadap

                        usulan yang dikemukakan oleh Gubernur jendral H.J. Van Mook tersebut
                        dalam  bentuk  traktat  yang  merupakan  konsep  persetujuan.  Berikut

                        pokok-pokok isi konsep yang disepakati oleh Sultan Syahrir dan HJ. Van

                        Mook yang ditandatangani pada 30 Maret 1946 yang dikenal juga dengan

                        Bataia  Concep  atau  Rumah  Jakarta.  Konsep-konsep  itu  diantaranya

                        adalah:
                           1.  Kedaulatan  Republik  Indonesia  secara  penuh  atas  pulau  jawa  dan

                             Sumatera diakui oleh pemerintah Belanda.

                           2.  Kedua belah pihak bersama-sama membentuk zRepublik Indonesia

                             Serikat.
                           3.  RIS secara bersama-sama dengan Suriname, Netherland dan Curacao

                             menjadi anggota kenegaraan dibawah kendali kerajaan Belanda.

                               Perundingan Hooge Veluwe adalah perjanjian yang dilakukan oleh

                        Belanda  dan  Indonesia  untuk  mengakhiri  perselisihan  antara  keduanya

                        setelah  Indonesia  menyatakan  diri  sebagai  bangsa  yang  merdeka.
                        Perundingan Hooge Veluwe dilaksanakan pada tanggal 14-24 April 1946

                        di  Hooge  Valuwe  antara  delegasi  Indonesia  dan  Belanda  yang

                        diperantarai  oleh  pihak  Inggris,  tujuan  mengirim  diplomatnya  yaitu  Sir

                        Archibald  Clark  Kerr,  sebagai  penengah  dalam  perundingan  lanjutan

                        antara  Indonesia  dan  Belnda  yang  sempat  terhenti  di  Jakarta.  Perdana
                        Menteri  Sjahrir  mengirim  tiga  orang  anggota  delegasi  RI  ke  negeri

                        Belanda.  Mereka  adalah  Mr.  W.  Soewandi,  dr.  Soedarsono,  dan  A.K.

                        Pringgodigdo.  Mereka  berangkat  ke  Belanda  pada  tanggal  4  April  1946

                        bersamasama  dengan  Kerr.  Delegasi  Belanda  dalam  perundingan  ini



                               E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  15
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27