Page 30 - MODUL SUFA REVISI
P. 30

1946.  perihal  tentara  Belanda  sejak  minggu  pertama  Oktober  1946

                        sudah mengeluarkan pernyataan, jika sampai 30 November 1946 belum
                        tercapai  kesepakatan  politik  tentara  Belanda  akan  menyerbu

                        Yogyakarta.  Memang  sejak  awal  tahun  1946  tentara  Belanda  dalam

                        jumlah  besar  secara  berangsur-angsur  telah  diizinkan  Inggris

                        memasuki luar Jawa dan Sumatera. Disamping itu masih banyak lagi

                        yang  menunggu di Irian Jaya Malaka  dan Australia. Itu artinya akan
                        terjadi  perang  besar  antara  Indonesia  dan  Belanda.  Disadari  oleh

                        pemerintah RI bahwa secara fisik amat berat bagi TRI (kemudian dan

                        menjadi TNI) Untuk melawan tentara Belanda. Kalau terjadi perang ini

                        akan menelan korban yang tidak sedikit di pihak rakyat. Kemungkinan

                        besar karena bayang-bayang perang yang tidak seimbang itulah yang
                        mendorong  Soekarno-Hatta  mengambil  keputusan  penting  di

                        Kuningan  untuk  menerima  naskah  persetujuan.  Sebaliknya,  kalau

                        perundingan  diplomasi  Indonesia-Belanda  bisa  berakhir  sukses

                        kedudukan  RI  menjadi  lebih  kuat,  terutama  karena  campur  tangan
                        kekuatan politik internasional dalam proses dekolonisasi di Indonesia.


                               Persetujuan  Linggarjati  mengalami  kegagalan  ditandai  dengan

                        serangan Belanda ke Indonesia pada 21 Juli 1947 yang dikenal dengan

                        Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947-5 Agustus 1947). Pihak Belanda
                        menggunakan  persetujuan  yang  ditandatangani  di  Belanda  pada  25

                        Maret  19477,  bukan  kesepakatan  yang  di  tandatangani  di  Linggarjat

                        pada 15 november 1946. Persetujuan yang  ditandatangani di Belanda

                        telah diberi interpretasi sendiri oleh Belanda dan ditambahi keterangan
                        pidato Menteri Seberang Lautan Jonkman di muka Parlemen belanda

                        pada  10  dan  19  Desember  1946  (Hoesein,  2010:  271-276).  Naskah  ini

                        dikenal  sebagai  Aangeklede  Linggarjati  atau  yang  Linggarjati  yang

                        disandangi.








                               E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35