Page 55 - MODUL SUFA REVISI
P. 55

Artikel : Pasca Kemerdekaan



                      Setelah  Proklamasi  Kemerdekaan  17  Agustus  1945  diumumkan,  rakyat
               Bondowoso dan meluapkan seluruh kegembiraannya dengan tak lupa memanjatkan

               rasa  syukur kepada  yang  maha  kuasa  bahwa  bangsa  ini  telah merdeka  dan tidak

               lagi dijajah bangsa asing. mereka sadar bahwa saat itu mereka Telah menjadi bangsa

               yang  merdeka,  de  facto  dan  de  jure,  dan  berdaulat  penuh  serta  berposisi  sejajar

               dengan bangsa-bangsa merdeka lainnya di dunia ini.


                      Pengakuan demi pengakuan mulai berdatangan dari negara-negara lain atas
               kemerdekaan  bangsa  Indonesia  dan  ini  menambah  kegembiraan  rakyat  bahwa

               kemerdekaannya  ternyata  bergaung  pula  di  dunia  internasional.Peristiwa  ini  ini

               yang  juga  memicu  kesadaran  para  pejuang  dan  pemuda  bahwa  kemerdekaan  ini

               harus dijaga dibela dan dipertahankan agar bangsa dan negeri ini tidak terjatuh lagi

               ke  tangan  kaum  penjajah.  Tekad  ini  tercetus  dengan  begitu  banyaknya  slogan-
               slogan  popular  yang  digunakan  para  pejuang  untuk  melestarikan  upaya  menjaga

               membela  dan  mempertahankan  kemerdekaan  yang  antara  lain  berbunyi  merdeka

               atau mati. Kemerdekaan akan kami bela sampai titik darah penghabisan, Rawe-rawe

               Rantas Malang Malang putung dan lain-lain .


                      Kesadaran dan tekad ini ini yang kemudian melahirkan organisasi-organisasi

               semacam AMI angkatan muda Indonesia IPI Ikatan Pelajar Indonesia, Bpri barisan
               pemberontak Republik Indonesia pesindo Pemuda sosialis Indonesia organisasi para

               bekas pejuang peta pembela tanah air dan Heiho PMI Palang Merah Indonesia dia

               BKR badan keamanan rakyat dan lain sebagainya di Bondowoso. Dikala keyakinan

               pejuang  Tengah  memuncak  dan  kenyataan  dilapangan  telah  sangat  mendukung

               segera  direbutnya  Kota  Bondowoso  dari  tangan  musuh  Perjanjian  Renville  antara
               pemerintah  pusat  dan  pihak  Belanda  ditandatangani  oleh  Perdana  Menteri  Sutan

               Syahrir mewakili Indonesia dan Prof. Schermenhom Dari pihak Belanda. salah satu

               yang diatur dalam perjanjian itu adalah segera dilaksanakannya penarikan pasukan

               pejuang dari kantung-kantung pendudukan Belanda.






                                 E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  48
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60