Page 178 - Kewirausahaan - Mashur Razak
P. 178

166                                              Kewirausahaan



            terlepas dari kemampuan untuk mengawasi atau
            mengontrol  pihak  lain  tersebut.  Sementara  itu  Colquitt,
            LePine,  &  Wesson  (2009)  mendefinisikan  kepercayaan
            sebagai suatu keinginan untuk menggantungkan diri
            pada suatu otoritas yang didasarkan pada pengharapan
            positif akan tindakan  dan perhatian  otoritas. Meskipun
            menggunakan narasi atau formulasi kata dan kalimat yang
            beragam,  namun  dari  berbagai  definisi  tersebut  dapat
            disarikan bahwa pada intinya kepercayaan merefleksikan
            keinginan atau harapan positif atas pihak lain.
                 Dalam perspektif sumber daya manusia  (SDM),
            kepercayaan dimaknai secara agak berbeda, yakni sebagai
            suatu ukuran tentang seberapa besar keinginan karyawan
            untuk berbagi informasi, bekerja sama satu sama lain, dan
            tidak saling mengambil keuntungan (Stone, 2005). Definisi
            ini memberikan nuansa  yang relatif berbeda  dengan
            menekankan unsur berbagi informasi,  bekerja sama,  dan
            sikap tidak saling mangambil keuntungan. Namun, dalam
            definisi ini juga terkandung muatan yang sehaluan dengan
            definisi-definisi  sebelumnya,  yakni  pada  kalimat:  “sikap
            tidak saling mengambil keuntungan.” Di  dalam kalimat
            ini,  terkandung harapan  agar pihak yang satu  percaya
            pada pihak yang lain. Jadi, intinya sama: keinginan positif
            atas pihak lain.
                 Lane (2001) mengungkapkan  bahwa kepercayaan
            merupakan suatu konsep dengan berbagai arti.  Di
            dalam  kepercayaan pribadi (personal trust), paling tidak
            terdapat  tiga macam elemen. Pertama, teori-teori yang
            mengasumsikan adanya tingkatan  saling ketergantungan
            antara pemberi kepercayaan dan yang diberi kepercayaan.
            Pengharapan tentang  sikap yang dapat dipercaya dari
            pihak lain hanya akan menjadi relevan bila penyelesaian
            konsekuensi dari suatu  aktivitas  salah satu pihak
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183